Seorang seniman kertas bermarga Chiang (蔣) telah dijatuhi hukuman mati karena membunuh seorang pegawai mini market yang mengingatkannya untuk memakai topeng pada November 2021.
Menurut laporan sebelumnya, ketika pegawai bermarga Tsai (蔡), meminta Chiang untuk memakai masker, Chiang meninggalkan toko dengan marah. Ketika dia kembali dengan memakai masker, dia melemparkan masker itu ke Tsai ketika dia selesai berbelanja dan pergi.
Saat Chiang kembali ke toko lagi, dia meminta Tsai keluar dari belakang konter dan menikamnya beberapa kali dengan pisau pahat. Sebelum Tsai pingsan di luar toko, dia melawan dan merebut pisau dari Chiang.
Seorang saksi melaporkan kejadian itu ke polisi. UDN melaporkan bahwa Chiang duduk di samping mengawasi Tsai sampai polisi tiba, lalu berlutut di tanah dengan tangan terangkat untuk penangkapan.
Chiang, 41 tahun, mengatakan selama persidangan bahwa dia tidak ingat tentang kejadian itu karena dia minum obat untuk penyakit mental. Dia mengatakan dia tidak tau tentang apa yang telah dia lakukan, dan baru mengetahui bahwa dia telah membunuh seseorang ketika dia meninjau rekaman kamera pengintai.
Keluarga Tsai menuduh Chiang merencanakan pembunuhan ini, karena dia telah berulang kali kembali ke mini market tersebut, mengganti pakaiannya, dan menyembunyikan pisau sebelum melakukan kejadian penusukan ini. Menurut keluarga Tsai, Chiang berlutut dan bersujud di depan foto Tsai selama persidangan hanya karena ibu Tsai menuntut permintaan maafnya.
Keluarga Tsai mengklaim bahwa Chiang tidak pernah secara aktif meminta maaf atau menawarkan kompensasi kepada mereka.
Seorang saksi yang tidak disebutkan namanya mengatakan bahwa Chiang menunjukkan ekspresi gembira selama insiden tersebut. Orang tersebut menambahkan bahwa ketika dia mendekati petugas untuk memeriksa lukanya, Chiang tersenyum padanya dengan ekspresi yang akan membuat Anda merinding dan tidak berperilaku seperti orang normal.
Chiang dilaporkan tidak mengomentari rekaman kamera pengintai tetapi yakin bahwa keterangan saksi itu bias.
UDN melaporkan bahwa penilaian rumah sakit terhadap Chiang menunjukkan bahwa dia sadar selama insiden tersebut. Meskipun dia telah menyerahkan diri, pengadilan memutuskan bahwa kasus Chiang memenuhi Kovenan Internasional tentang Hak Sipil dan Politik definisi “kejahatan paling serius” dan memberi Chiang hukuman mati, mengingat dia tidak menunjukkan penyesalan sedikit pun dan bahkan membuat komentar seperti, “Seharusnya Saya menusuk Nya lebih dalam,”.
Sumber : Taiwan News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan