Wabah Asfivirus tipe baru kembali muncul di Taiwan. Seorang gadis berusia 7 tahun di kawasan sentral yang tidak memiliki catatan kunjungan ke luar negeri akhir-akhir ini dan memiliki peternakan babi di rumahnya mengalami gejala demam, batuk dan pilek akhir September tahun ini. Ia bahkan berobat akibat demam. Tes COVID-19 menunjukkan hasil negatif, namun hasil tes influenzanya menunjukkan tipe A positif. Pusat Pengendalian Penyakit (CDC) Taiwan belum lama ini mengonfirmasi bahwa virusnya adalah H1N2v, yang merupakan kasus kedua wabah Asfivirus jenis baru dalam sejarah Taiwan.
Kasus global Asfivirus tipe baru capai 45, belum ada penularan antar manusia
Disampaikan oleh CDC, H1N2v adalah virus influenza patogen rendah yang terdapat pada babi, terkadang dapat menular pada manusia. Setidaknya ada 45 kasus di seluruh dunia, terbanyak di Amerika dengan 41 kasus. Penderita pada umumnya memiliki kontak fisik dengan babi. Sejauh ini tidak ada kasus penularan akibat konsumsi daging babi, juga tidak ada tanda-tanda penularan antar manusia. Untungnya, obat antivirus seperti Tamiflu dan Relenza berkhasiat secara efektif.
Tak sentuh unggas, tak makan telur mentah untuk hindari virus flu tipe A baru
Kasus Asfivirus tipe baru pertama di Taiwan terdeteksi pada April tahun lalu. Penderita seorang gadis usia 5 tahun di kawasan sentral, keluarganya juga beternak unggas. Penderita kedua kasus ini sembuh setelah pengobatan. Selain vaksinasi flu, warga diingatkan agar tidak mengonsumsi produk unggas dan telur mentah serta tidak menyentuh dan memberi makan unggas dan ternak untuk mencegah penularan flu varian A baru.
Sumber : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan