Wali Kota Taipei Ko Wen-je tanggal 15 September mengumumkan sekaligus meresmikan Pusat Latihan Perlindungan Warga Kota Taipei. Terpengaruh perang Rusia Ukraina dan ketegangan Selat Taiwan, Ko memerintahkan seluruh pegawai Pemkot wajib mengikuti kelas pelatihan yang berdurasi 6 jam, membangun pemikiran pertahanan keamanan nasional bagi masyarakat, memperkuat kemampuan pertahanan perlindungan, sehingga aktivitas pemerintah kota dapat tetap terjaga tatkala perang terjadi. Ko menjelaskan jika ibu kota selalu akan menjadi sasaran utama perang, dan menjadi kunci sukses atau kalah dalam perang.
Menteri Keamanan Jepang dan AS bahas pesawat TPR yang picu ketegangan
Selain itu, tentara pembebasan rakyat (TPR) Tiongkok terus melakukan aktivitas di sekeliling perairan Taiwan, 14 September diketahui ada pesawat tempur TPR yang melewati garis perbatasan selat. Kementerian Pertahanan Jepang pada hari yang sama juga mengungkapkan tindakan kapal indukTPR. Kapal perusak TPR berlayar di perairan dekat Pulau Miyako. Tindakan TPR menyebabkan ketegangan di wilayah tersebut. Menteri pertahanan Jepang bergegas ke Amerika Serikat dan berdiskusi dengan Departemen Pertahanan Amerika. Selain mengutuk jatuhnya rudal balistik TPR ke zona ekonomi eksklusif Jepang, kedua belah pihak juga fokus pada masalah lintas selat dan menegaskan kembali pentingnya stabilitas perdamaian di Selat Taiwan.
Sumber : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan