Setelah melarikan diri selama 17 jam, tersangka pembunuh polisi di Tainan yakni napi kabur Lin Hsin-wu berhasil dibekuk di Hsinchu pada tanggal 23. Malamnya, Kejaksaan Tainan mengajukan perintah pengamanan pengadilan terhadap Lin atas dakwaan pembunuhan.
Pembunuhan polisi Tainan picu perdebatan penggunaan senjata api oleh polisi
Kasus pembunuhan polisi ini telah memicu perdebatan atas peraturan penggunaan senjata api oleh polisi, yang sempat hangat dibicarakan sembilan tahun lalu setelah Chang Ching-yi, seorang polisi di Wanhua, Taipei, melepaskan dua tembakan ke arah ban kendaraan tersangka yang sedang melarikan diri. Salah satu peluru mengenai perut dan menewaskan tersangka, dan Chang akhirnya didakwa atas kelalaian yang menyebabkan kematian orang lain.
Peluru nyasar tewaskan tersangka, polisi dinyatakan tak bersalah
Chang akhirnya dinyatakan tak bersalah setelah melalui proses pengadilan sepanjang enam tahun. Meski demikian, kelayakan penggunaan senjata api oleh aparat penegak hukum masih hangat diperdebatkan.
Insiden di Tainan, polisi yang bertugas tidak dilengkapi pistol
Selain itu, apakah polisi lalu lintas juga seharusnya dilengkapi pistol selayaknya saat bertugas patroli, juga kembali hangat dibicarakan. Dalam insiden di Tainan kali ini, salah satu polisi sedang menunaikan tugas pengaturan lalu lintas, maka tidak dilengkapi pistol.
MOI akan merevisi kekurangan sistem penggunaan senjata api
Tapi apakah sistem penggunaan senjata api oleh aparat penegak hukum cukup konkret? Kementerian Dalam Negeri mengaku masih banyak yang harus diperbaiki, maka berharap rancangan revisi standar pengunaan pistol yang diajukan dua tahun lalu, bisa disetujui oleh Yuan Legsialtif dalam persidangan periode berikutnya.
Sumber : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan