Lukisan Desa Pelangi Terkenal di Taichung Dirusak

Foto : Warta Berita

Lukisan dinding desa militer pelangi yang berada di Taichung dirusak pada tanggal 30 petang. Kamera pengintai merekam tiga hingga empat orang merusak objek wisata terkenal internasional ini dengan menggunakan cat untuk menutup lukisan di dinding. Polisi yang mendapat laporan segera ke TKP dan menangkap pelaku. Saat ini, lokasi telah diblokir pita polisi sehingga turis yang datang hanya bisa tercengang  tidak dapat masuk.

Ibu Wu yang menjadi tulis di desa pelangi mengatakan, “Kami sudah melihat bagian yang terciprat cat putih di sana jadi merasa sedikit marah karena sejarah budaya Taichung mulai memudar. Terutama dengan kejadian hari ini membuat kami merasa bahwa kita benar-benar perlu memerhatikan perlindungan sumber daya budaya.”

14 tersangka diupah oleh koordinator Rainbow Village

Pemerintah kota Taichung menjelaskan bahwa ada sekitar 6 tembok yang dirusak dengan 14 tersangka tertangkap, yang kesemuanya diupah oleh koordinator Rainbow Village. Motif kejahatan diduga terkait dengan kontrak koordinasi yang akan berakhir pada akhir Juli dan mengharuskan pengusaha untuk menarik diri, sedangkan pihak pengusaha mengklaim memiliki hak cipta atas lukisan-lukisan di tembok. Namun, pemerintah kota juga memutuskan untuk menuntut kerusakan tersebut dengan alasan melanggar kontak adopsi.

Kepala Bagian Kebudayaan Pemerintah Kota Taichung, Chen Chia-chun mengatakan, “Menurut Kontrak Adopsi pasal 9, kontrak berakhir pada tanggal 31. Pihak pengadopsi harus mengembalikan rumah sesuai kontrak dan status lukisan di tembok harus tetap ada. Tidak diperbolehkan membuat perubahan atau kerusakan apapun. Mengenai kerusakan yang disengaja, pemerintah kota akan mengajukan gugatan.”

Pemkot Taichung akan menggugat pengusaha ke pengadilan

Lukisan-lukisan di dinding desa pelangi dibuat oleh kakek Huang Yong-fu. Biro Kebudayaan berencana menutup desa selama setengah tahun pada bulan Agustus untuk melakukan renovasi penguatan bangunan. Tanpa diduga, objek wisata yang indah ini dirusak sebelum proyek dimulai dan Biro Kebudayaan menegaskan akan berupaya untuk mengembalikan kondisi ke keadaan semula.

Sumber : Warta Berita

Loading

You cannot copy content of this page