Untuk mengurangi penggunaan gelas sekali pakai, Badan Perlindungan Lingkungan (EPA) Taiwan mengumumkan, mulai 1 Juli, minuman yang dijual di jaringan restoran cepat saji, toko minuman, toko serba ada dan supermarket, setidaknya harus ada jeda harga NT$ 5 ke atas bagi yang menyiapkan gelas daur ulang sendiri dan yang tidak. Ada pelaku usaha yang menyerap modal secara mandiri, ada yang menaikkan harga jual, tapi ada yang tidak menyetujui penggunaan gelas daur ulang.
Bulan Juli harga jual minuman kocok naik, minat beli berkurang
Perihal diskon NT$ 5 bagi pengguna gelas daur ulang, ada warga merasa pelaku usaha akan menaikkan harga dengan cara lain sehingga minat beli menjadi berkurang. Tapi ada juga yang mendukung kebijakan pengurangan plastik tersebut.
Toko waralaba tawarkan korting NT$7-10 bagi yang menyiapkan gelas sendiri
Apakah kebijakan baru EPA akan mendampak harga jual? Toko minuman “Tea and Magic Hand” yang sebelumnya mendeklarasikan tekad melawan inflasi, telah mengumumkan tidak akan menaikkan harga dalam satu bulan, tapi tidak menjamin apakah bisa terus bertahan. Sementara itu, harga di dua jaringan toko waralaba tidak berubah, bahkan menawarkan korting NT$ 7-10 bagi yang menyiapkan gelas sendiri.
EPA targetkan penurunan proporsi gelas plastik 15% per tahun pada 2023
Menurut peraturan, mulai Juli, toko minuman harus menempelkan pengumuman diskon bagi pemakai gelas daur ulang di tempat yang jelas terlihat. EPA juga menargetkan, mulai 1 Januari 2023, 5% dari jaringan toko waralaba dan cepat saji harus menyediakan gelas daur ulang yang bisa dipakai ulang, untuk merendahkan proporsi gelas plastik sekali pakai sebanyak 15% per tahun.
Sumber : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan