Sejak pandemi, pengetatan perbatasan akibatkan jumlah PMA di Taiwan menurun. Merujuk pada data MOL, pada akhir April 2022 jumlah total PMA dibandingkan kuartal pertama 2020 berkurang 50 ribuan orang, untuk PMA rumah tangga saja berkurang 40 ribuan orang. The Garden of Hope Foundation pada 16 Juni menggelar forum online, menyebutkan menurunnya jumlah PMA rumah tangga telah mendampak keluarga yang membutuhkan perawatan jangka panjang. Ditambah lagi karena adanya pembatasan untuk menetap di lokasi kerja, menjadikan para PMA menjadi kelompok lemah.
PMA menjadi kelompok lemah akibat pembatasan lokasi kerja
Perwakilan AIT yang juga hadir dalam forum, secara khusus mengambil contoh “Laporan masalah perdagangan manusia 2021”. Dalam kondisi pandemi, pembatasan lokasi kerja untuk PMA hanya boleh berada dalam lingkungan kerja saja, berkemungkinan memaksa mereka bekerja saat hari libur.
Ormas sosial imbau pemerintah perhatikan langsung masalah hak PMA
Banyak ormas sosial yang mengimbau pemerintah dapat benar-benar memerhatikan masalah yang dihadapi PMA dan kontribusi yang dilakukan bagi Taiwan. Dengan memberikan penghormatan dan perlakuan yang adil bagi para pekerja, menurunkan permintaan yang irasional di mana bisa memengaruhi kesehatan mental.
Sumber : Warta Berita
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan