Korban tewas akibat banjir yang belum pernah terjadi sebelumnya di Afrika Selatan bertambah menjadi 341 orang. Sebanyak 40.723 orang terdampak.
Dengan jalan dan jembatan hanyut oleh curah hujan yang luar biasa minggu ini, tim penyelamat berjuang untuk mengirimkan pasokan ke seluruh kota, di mana beberapa penduduk telah tanpa listrik atau air sejak Senin.
“Tingkat kehancuran kehidupan manusia, infrastruktur, dan jaringan pelayanan di provinsi ini belum pernah terjadi sebelumnya,” kata Sihle Zikalala, perdana menteri provinsi KwaZulu-Natal seperti dilansir dari AFP, Jumat (15/4/2022).
“Jumlah total 40.723 orang telah terkena dampak. Sayangnya, 341 kematian telah dicatat,” lanjunya.
Di bandara kecil di utara Durban, helikopter membawa penyelamat masuk dan keluar. Dukungan udara bukan hanya berasal dari militer dan polisi, tetapi juga armada sukarelawan, kontraktor swasta, dan sekolah.
Satu hari setelah hujan reda, lebih sedikit korban selamat yang ditemukan, kata Travis Trower, direktur organisasi yang dikelola sukarelawan, Rescue South Africa.
Dari 85 panggilan pada hari Kamis, dia mengatakan timnya hanya menemukan mayat.
“Sangat disayangkan, tetapi kami melakukan yang terbaik yang kami bisa untuk sebanyak mungkin orang,” katanya.
Pemerintah belum memberikan indikasi berapa banyak orang yang hilang. Zikalala memperkirakan bahwa tagihan untuk kerusakan akibat banjir kali ini akan mencapai miliaran rand (ratusan juta dolar, euro).
Sumber : Guardian News, NBC News, AFP
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!