Menanggapi kasus infeksi domestik COVID-19 yang terus melonjak dan untuk mewaspadai penularan wabah corona lebih lanjut, Perdana Menteri Taiwan, Su Tseng-chang bertindak siaga.
Dalam rapat Eksekutif Yuan yang digelar pada hari Kamis (14/4/2022), Su mengatakan jumlah kasus penularan COVID-19 lokal di Taiwan selama seminggu belakangan ini terus meningkat.
Akan tetapi belum menunjukkan tingkat pertumbuhan eksponensial (proporsional) dan lebih dari 99,6% kasus infeksi lokal corona yang dikonfirmasi tidak menunjukkan gejala (asimptomatik) atau bergejala ringan, ungkap Su.
Su mengatakan bahwa dengan metode baru pencegahan pandemi COVID-19 di Taiwan, agar dapat mempertahankan kehidupan berjalan dengan normal, sehingga tidak dapat menghindari bertambahnya jumlah kasus infeksi lokal yang dikonfirmasi per hari, maka pemerintah akan menyesuaikan kebijakan berdasarkan situasi yang ada.
Pemerintah Taiwan akan menambah kuantitas penggunaan rapid test mulai hari Kamis (14/4) dengan mengimpor alat rapid test skala besar yang diharapkan dapat mencapai target 40 juta rapid test perbulan.
Juru Bicara Eksekutif Yuan, Luo Pin-cheng mengatakan bahwa, demi menanggapi perubahan situasi pandemi lokal di Taiwan, pemerintah Taiwan mulai hari Kamis (14/4) akan menambah kuantitas dan penggunaan rapid test.
Luo menambahkan bahwa pemerintah Taiwan juga berterima kasih atas bantuan personil militer nasional yang terjun membantu pekerjaan produksi alat rapid test COVID-19.
Selain itu pemerintah Taiwan juga telah melakukan pemesanan impor alat rapid test dalam jumlah yang besar, dimana pesanan itu akan tiba di Taiwan secara bertahap, ungkap Luo.
Luo mengatakan bahwa pemerintah Taiwan berharap akan dapat mencapai target 40 juta alat rapid test per bulan, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat untuk menyediakan alat rapid test dengan harga yang lebih terjangkau.
Kepala Pusat Pengendalian Wabah Penyakit (CDC) Taiwan, Chou Jih-haw dalam jumpa pers usai rapat Eksekutif Yuan menyampaikan, setelah penyesuaian harga rapid test akan diumumkan pada waktunya. Chou mengatakan bahwa ia juga masih belum mengetahui harga baru yang akan diberlakukan untuk penjualan alat rapid test COVID-19 di Taiwan nantinya.
Saat ditanyai wartawan apakah juga akan memberlakukan “pendataan terpadu rapid test”? Chou mengatakan, dikarenakan jumlahnya sangat besar, produsen dalam negeri dan pabrik impor sudah dipersiapkan, maka dalam waktu dekat pemerintah Taiwan akan mengumumkan pelaksanaannya.
Chou mengatakan bahwa pemerintah Taiwan akan mempertimbangkan metode “pembelian masker medis berdasarkan nama asli”, untuk pendataan berdasarkan kartu asuransi kesehatan agar masyarakat dalam kurun waktu yang ditentukan bisa mendapatkan alat rapid test yang mencukupi.
Sumber : Taiwan SETNEWS Live Channel, 民視新聞網 Formosa TV News network, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan