Rasulullah SAW menganjurkan beberapa amalan (program) Ramadhan setelah terbit fajar. Program ini pernah dilakukan Rasulullah SAW didasarkan kepada program Rabbani sesuai syariat.
Ustadz Abu Muhammad Ibnu Shalih Hasbulloh dalam bukunya “Mengatur Waktu di Bulan Ramadhan’ menuliskan program setelah terbit fajar yang pertama dilakukan Rasulullah adalah menahan diri dari makan dan minum serta hal-hal yang membatalkan puasa.
Nabi Muhammad SAW bersabda:
“Sesungguhnya Bilal mengumandangkan azan ketika masih malam makan-makan minumlah kalian (makan sahur) hingga kalian mendengar adzan Abdullah bin Ummi maktum.” (HR Al Bukhari).
Program kedua menjawab adzan dan berdoa setelahnya.
Dalam riwayat lain Nabi Muhammad SAW bersabada:
“Barang siapa mendengar adzan lalu membaca: Allaahumma…wa’adtah (Ya Allah, Rabb seruan yang sempurna, dan shalat yang akan ditegakkan, berikanlah al-wasilah) dan al-fadhiilah) kepada Muhammad. Dan bangkitkanlah Muhammad menempati tempat yang terpuji yang Engkau janjikan kepadanya), maka ia akan mendapatkan syafa’atku pada hari Kiamat.” (HR. Bukhari)
Setelah adzan tiba maka, jalankan program ketiga, kerjakan shalat sunnah dua raka’at sebelum shalat Shubuh. Pada raka’at pertama membaca surat al-Kaa-firuun, dan pada raka’at kedua membaca surat al-Ikhlaash.
Nabi SAW tidak pernah meninggalkannya, baik ketika safar maupun tidak. Hal ini sebagaimana dikatakan oleh ‘Aisyah ra-dbiyallaahu ‘anha, bahwa tidak ada shalat sunnah yang paling diperhatikan oleh Nabi sballallaahu ‘alaihi wa sallam selain dua raka’at sunnah sebelum Shubuh.”
Program keempat, salat subuh berjamaah di masjid untuk laki-laki. Program ini sangat dianjurkan oleh Nabi SAW dan bersabda.
” Seandainya manusia mengetahui pahala yang dapat pada adzan dan shaff pertama kemudian mereka tidak akan mendapatkannya kecuali harus diundi niscaya mereka akan mengundinya. Seandainya mereka mengetahui keutamaan bepergian pagi ?bersegera ke masjid), niscaya mereka akan berlomba-lomba. Seandainya mereka mengetahui keutamaan salat Isya dan Subuh, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak-rangkak.”
Program kelima, menyibukkan diri dengan do’a, dzikir atau membaca Alquran hingga dikumandangkan iqamat.
Rasulullah SAW bersabda:
“Do’a di antara adzan dan iqamat tidak tertolak. Maka berdo’alah kalian”
Program keenam, duduk di masjid bagi laki-laki dan di tempat shalatnya (di rumah) bagi wanita.
Dalam Shahiih Muslim disebutkan;
“Apabila shalat Fajar (Shubuh), maka Nabi duduk di tempat shalatnya hingga terbit matahari (agak meninggi).”
Ustadz Abu Muhammad mengatakan, istilah dengan membaca dzikir setelah shalat kemudian dzikir pagi dan petang lalu membaca Alquran, tasbih (Subbaanallaah), tahlil Laa Ilaaba.
Sumber : Republika
Berita Terkait
Umat Muslim Lebih Dari 30 Negara Datang Ke Masjid Agung Taipei Untuk Merayakan Ramadhan
Restorasi Al-Qur’an Berusia 500 Tahun Telah Selesai
6 Tips Berpuasa di Hari Pertama Ramadhan