Sebanyak lima perempuan asal Kabupaten Jember, Jawa Timur, berhasil dicegat saat hendak berangkat ke Malaysia sebagai Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ilegal.
Kasi Perlindungan Tenaga Kerja dan Pekerja Migran Indonesia Disnaketrans Jember Ridha Herawati menjelaskan, kronologi kasus itu bermula saat lima orang itu hendak berangkat ke Malaysia pada 4 Maret lalu.
“Mereka dari Jember ke Jakarta naik bus,” ucap Ridha pada Kompas.com via telepon, Selasa (28/3/2022).
Saat hendak berangkat ke Malaysia menggunakan pesawat di Bandara Soekarno-Hatta (Soeta), mereka kemudian dicegat oleh petugas.
Mereka hendak berangkat ke luar negeri seperti hendak berwisata, tapi ternyata untuk bekerja sebagai TKI.
Apalagi Malaysia belum membuka diri untuk para pekerja migran, namun hanya bagi wisatawan. Hingga akhirnya lima orang itu ditangkap oleh petugas bandara dan dibawa ke kantor polisi.
“Infonya dari yang bersangkutan dibawa ke kantor polisi. Di sana nginep dua hari untuk diselidiki,” papar dia.
Setelah itu, mereka ditampung di Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) sekitar dua minggu. Kemudian baru pada 22 Maret lalu mereka pulang ke Jember.
Ridha mengungkapkan, pihaknya telah menanyakan kepada lima perempuan itu siapa yang memberangkatkan mereka ke Malaysia sebagai TKI.
Namun mereka tidak bisa menjelaskan secara detail dan mengaku hanya diberangkatkan dari teman yang kenal di media sosial.
“Ini masih bingung siapa yang memberangkatkan, ngakunya dikenalkan oleh teman,” papar dia.
Selain itu, kelima perempuan itu juga mengaku hanya tinggal berangkat karena tiket dan paspor disebut sudah disiapkan oleh teman yang tidak mereka ketahui.
“Mereka seperti sudah dikondisikan agar tidak bilang,” tutur dia.
Dari pengakuan kelimanya, kata Ridha, ada yang mengajak mereka untuk menjadi TKI dari hasil berkenalan di Facebook.
Lima orang itu tertarik karena mereka diimingi pekerjaan dengan sistem bagi hasil oleh yang memberangkatkan.
Bahkan, menurutnya, keluarga mereka yang ditinggalkan diberi uang senilai Rp 1 juta hingga Rp 2 juta.
“Saat mereka mau berangkat itu tidak bawa uang atau setor uang,” jelas Ridha.
Kini lima orang itu telah diserahkan kembali ke kelurga masing-masing. Ia juga mengimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dan mendaftar sebagai TKI melalui jalur resmi.
“Kami sarankan lewat PT yang resmi,” pungkas dia.
Sumber : Kompas
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’