Pada hari Minggu (20/3/2022) sekitar pukul 8 malam, aparat kepolisian cabang Daliao, Linyuan, kota Kaohsiung menciduk puluhan pekerja migran asing (PMA) saat melakukan patroli di Jalan Guangming 2 di kota Kaohsiung, wilayah bagian selatan Taiwan.
Polisi menggerebek sebuah toko yang juga memiliki ruangan karaoke yang didalamnya terdapat sebanyak 29 pekerja migran yang sedang berpesta narkoba.
Saat polisi menggeledah TKP, mereka menemukan sejumlah PMA yang bertelanjang dada dan tampak kebingungan layaknya orang yang sedang dibawah pengaruh narkoba.
Dari lokasi kejadian, petugas juga menyita sebanyak 61 bungkus kopi yang mengandung narkotika, 5 bungkus kecil amfetamin, 4 bungkus kecil ketamin dan 20 paket narkoba.
Polisi mengatakan bahwa ketika mereka tiba di lokasi kejadian, meski pintu besi di bagian luar toko itu telah ditutup seolah mereka telah tutup toko, namun lantunan musik yang cukup kencang masih terdengar hingga ke luar toko.
Di saat yang bersamaan kebetulan sekelompok pelanggan keluar dari toko dan polisi memanfaatkan situasi ini untuk segera menghentikan mereka dan memasuki toko untuk menggeledah TKP.
Saat polisi memasuki koridor, suara musik yang cukup lantang terdengar dan saat pintu ruang karaoke dibuka polisi menemukan puluhan PMA sedang asik berpesta dalam kondisi mabuk dan keliyengan.
Mereka semua tampak kaget saat melihat polisi berada di ruangan tersebut dan tertunduk ketakutan saat petugas meringkus mereka.
Penyelidikan polisi menunjukkan bahwa sebanyak 29 orang di empat ruang karaoke di tempat kejadian adalah pekerja migran Vietnam, termasuk 4 pekerja migran kaburan.
Mereka bertemu di toko tersebut untuk mabuk-mabukkan dan berpesta narkoba. Polisi mengamankan barang bukti dan tersangka yang kemudian dipindahkan ke kantor kepolisian atas tuduhan melanggar aturan keimigrasian, undang-undang ketenagakerjaan di Taiwan dan melanggar Peraturan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Narkoba.
Pihak kepolisian cabang Linyuan menyatakan bahwa pemilik toko yang juga dikenal sebagai bar tersebut juga akan diperiksa karena telah menyediakan tempat bagi pekerja migran asing untuk berpesta narkoba.
Aparat kepolisian Taiwan mengimbau warga masyarakat dan pekerja migran untuk tidak terlibat dengan narkoba apalagi sampai mengkonsumsi obat-obatan terlarang tersebut.
Karena bukan hanya berdampak buruk bagi masa depan para pekerja migran yang tengah merantau di Taiwan namun juga akan terancam hukuman berat karena melanggar Peraturan Pencegahan dan Pengendalian Bahaya Narkoba yang ditetapkan oleh otoritas Taiwan.
Sumber : 東森新聞 CH51, ETtoday
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan