Cabang pengawasan pemerintah Taiwan sedang melakukan survei untuk lebih memahami masalah dan tantangan yang dihadapi pengasuh migran di negeri Formosa.
Jajak pendapat online yang diselenggarakan oleh Legislatif Yuan ini bertujuan untuk mengetahui informasi actual tentang lingkungan kerja pengasuh migran yang tinggal bersama majikan dan alasan mereka mengajukan pindah majikan.
Bagi pekerja migran yang mengikuti survei ini tidak perlu khawatir karena identitas Anda akan dirahasiakan dan informasi yang dikumpulkan tidak akan dibagikan dengan lembaga pemerintah lainnya, menurut Legislatif Yuan.
Baik pengasuh migran maupun mantan pengasuh migran memenuhi syarat untuk mengikuti survei online tersebut.
Jajak pendapat online ini tersedia dalam bahasa Tagalog, Indonesia, Thailand dan Vietnam yang memudahkan pekerja migran untuk memahami pertanyaan yang ditanyakan dalam survei tersebut.
Survei ini diselenggarakan secara gratis, sudah dimulai dan akan berlangsung hingga tanggal 31 Mei 2022 mendatang.
Bagi sobat IndoGo yang ingin mengikuti survei ini dapat mengklik tautan berikut: https://www.cy.gov.tw/News_Content.aspx?n=125&sms=8912&s=22365
Untuk tautan dalam bahasa Indonesia, silahkan klik link berikut ini: https://www.surveycake.com/s/DNane
Menurut data statistik dari Kementerian Tenaga Kerja (MOL) Taiwan, pada bulan Janbuari 2022 terdapat sebanyak 208.513 pengasuh migran yang bekerja sebagai asisten rumah tangga (ART) di Taiwan.
Menurut Undang-Undang (UU) Layanan Ketenagakerjaan menetapkan bahwa pekerja tersebut tidak dapat mencari majikan baru atau beralih ke industri lain, yang telah menimbulkan ketidakpuasan di antara kalangan pengasuh migran yang tidak puas dengan pekerjaan mereka atau merasa diperlakukan secara buruk oleh majikan mereka.
Pada bulan Januari, banyak yang turun ke jalan menuntut masalah ini ditangani di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang hak-hak pekerja migran yang tidak dipenuhi oleh majikan.
Kelompok pembela buruh migran di Taiwan juga telah mengadvokasi kondisi kerja yang lebih baik dan hak untuk berganti majikan bagi pekerja rumah tangga, yang tidak berhak atas perlindungan di bawah Undang-Undang Standar Ketenagakerjaan dan karena mereka juga tidak mengalami kenaikan gaji yang cukup lama.
Sementara itu, perwakilan dari asosiasi pengusaha/majikan di Taiwan berpendapat bahwa pekerja migran yang bekerja sebagai ART diberi pilihan sebelum mereka mendaftar untuk hubungan kontrak kerja di Taiwan dan mengizinkan mereka untuk berpindah pekerjaan, misalnya ke pabrik-pabrik di Taiwan.
Pihaknya juga berjanji akan mengubah sistem perawatan jangka panjang yang lebih mementingkan kesejahteraan pekerja migran yang bekerja di sektor rumah tangga, laporan NOWNews.
Sumber : NOWNews, YahooNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan