Keiichi Kurogi adalah salah satu dari puluhan pria di Jepang yang menawarkan diri untuk bergabung dengan “legiun internasional” untuk melawan pasukan Rusia setelah Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy meminta para relawan maju.
Dilansir dari Reuters dan Channel News Asia, Kamis (3/3/2022), Kurogi, seorang pekerja kantoran berusia 39 tahun, mengatakan kepada Reuters bahwa dia menelepon Kedutaan Ukraina di Jepang pada Senin (28/2) lalu setelah melihat permintaan Ukraina soal relawan tersebut di Twitter.
“Ketika saya melihat gambar pria-pria dan wanita tua di Ukraina memegang senjata dan maju ke depan, saya merasa saya harus menggantikan mereka,” katanya.
Namun, Kedutaan Ukraina menolak tawaran Kurogi untuk bertarung, dengan alasan bahwa dia tidak memiliki pengalaman militer yang diperlukan.
Surat kabar Jepang, Mainichi Shimbun, yang mengutip sebuah perusahaan Tokyo yang menangani para relawan, melaporkan pada Selasa (1/3) bahwa 70 pria Jepang — termasuk 50 mantan anggota militer Jepang dan dua veteran Legiun Asing Prancis – telah melamar menjadi sukarelawan.
Seorang juru bicara Kedutaan Besar Ukraina mengakui menerima telepon dari orang-orang yang “ingin berjuang untuk Ukraina”, tetapi dia menolak untuk memberikan rincian lebih lanjut.
Sebelumnya, sebuah posting media sosial 28 Februari dari Kedutaan Besar Ukraina di Jepang berterima kasih kepada warga Jepang atas banyak pertanyaan mereka tentang menjadi sukarelawan. Namun, kedutaan menambahkan ketentuan untuk menjadi relawan.
“Setiap kandidat untuk ini harus memiliki pengalaman di Pasukan Pertahanan Jepang atau telah menjalani pelatihan khusus,” katanya.
Sebelumnya, pemerintah Jepang telah menyerukan warga negaranya untuk menunda perjalanan ke Ukraina dengan alasan apa pun. Seruan ini ditegaskan kembali pada hari Rabu (2/3) oleh Kepala Sekretaris Kabinet Hirokazu Matsuno, yang mengatakan bahwa dia mengetahui laporan tentang para relawan tersebut.
“Kementerian Luar Negeri Jepang telah mengeluarkan peringatan evakuasi untuk seluruh Ukraina dan kami ingin orang-orang menghentikan semua perjalanan ke Ukraina, terlepas dari tujuan kunjungan mereka,” katanya dalam konferensi pers.
Sumber : Hindustan Times, Nippon TV News 24 Japan, Channel News Asia
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!