Seorang warga imigran baru yang diidentifikasi berasal dari Vietnam yang bekerja di Taiwan dijatuhi denda sebesar NT$ 30.000 karena menjual obat-obatan dari negara asalnya di negeri Formosa.
Wanita yang tinggal di kota Kaohsiung yang berusia 28 tahun bermarga Nguyen ini ditemukan telah menjual produk medis di sebuah toko kelontong yang dia kelola di wilayah Taiwan bagian selatan.
Saat diselidiki, barang-barang medis itu diimpor untuk dipakai ibunya dan dijual di toko tersebut, kata Nguyen kepada pihak berwenang.
Adapun sejumlah obat-obatan asing yang ditemukan petugas termasuk obat tetes mata, salep pereda nyeri dan krim anti-gatal, yang penjualannya terbilang sangat laku di pasaran, menurut Nguyen.
Saat diciduk pihak berwenang ia mengaku bahwa ia tidak menyadari tindakan ini ilegal dan dilarang oleh pemerintah Taiwan. Ia pun menyatakan rasa penyesalannya, laporan CNANews.
Menurut otoritas imigrasi setempat, Nguyen dihukum dengan denda NT$ 30.000 pada tanggal 15 Februari lalu.
Dia juga menghadapi denda minimal NT$ 150.000 karena mempekerjakan secara tidak sah seorang pekerja migran asal Vietnam berusia 50 tahun bermarga Pan, yang melanggar Undang-Undang Ketenagakerjaan yang berlaku di Taiwan.
Menanggapi kasus ini, warga masyarakat diperingatkan agar tidak menjual obat-obatan atau produk medis tanpa izin, yang dapat dihukum dengan denda maksimum hingga NT$ 2 juta sesuai dengan Undang-Undang Pengawas Obat-obatan di Taiwan.
Sementara itu, bagi warga imigran baru juga diperingatkan agar tidak mempekerjakan teman dan kerabat secara ilegal atau dapat menghadapi hukuman tegas dari pihak berwenang Taiwan.
Sumber : 社會事新聞影音頻道, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan