Wakil Gubernur Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum menyatakan, wilayah Jawa Barat memberlakukan siaga satu bencana sepanjang Maret 2022 ini.
Hal ini, kata dia, dilakukan untuk menindaklanjuti prediksi BMKG yang menyebut adanya potensi hujan dengan intensitas tinggi selama satu bulan ke depan.
“Baraya, sesuai arahan dari Pak Gub @ridwankamil bahwa sepanjang Maret 2022 ini wilayah Jabar siaga satu bencana,” kata Uu dikutip dari akun Instagram pribadinya, @ruzhanul, Minggu (20/2).
“Harap selalu waspada buat Baraya, mengingat berdasarkan perkiraan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) dalam satu bulan ke depan curah hujan cukup tinggi,” sambungnya.
Uu juga meminta pemeritah Kabupaten/Kota untuk mengantongi wilayah mana saja yang menjadi potensi terjadinya bencana.
“Buat pemerintah kota/kabupaten juga diharapkan sudah mengantongi pemetaan potensi kebencanaan serta menyiapkan langkah mitigasi dan antisipasi,” ujarnya.
Sebelumnya, berdasarkan hasil analisa dinamika atmosfer terkini, BMKG mengidentifikasi adanya potensi peningkatan curah hujan di beberapa wilayah Indonesia.
“Kondisi tersebut dipicu oleh peningkatan aktivitas dinamika atmosfer seperti aktifnya Madden Julian Oscillation (MJO) yang saat ini berada pada fase 3 di sekitar Samudera Hindia dan menunjukkan kontribusi cukup signifikan terhadap pembentukan awan hujan di wilayah Indonesia,” kata Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto dalam keterangan tertulisnya, Kamis (17/2).
MJO adalah aktivitas intramusiman yang terjadi di wilayah tropis. BMKG menjelaskan, kondisi tersebut diperkuat dengan fenomena gelombang atmosfer, yaitu gelombang Kelvin dan Rossby Ekuatorial yang cukup aktif di beberapa wilayah.
“Adanya pola tekanan tekanan rendah yang memicu terbentuknya pumpunan dan belokan angin yang diperkuat juga dengan adanya pengaruh labilitas udara dalam skala lokal,” jelas Guswanto.
Mengamati potensi tersebut, BMKG memberikan peringatan dini terdapat potensi cuaca ekstrem berupa hujan sedang-lebat yang dapat disertai petir dan angin kencang serta gelombang tinggi.
Sumber : Kumparan
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’