Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Selasa (15/2/2022), Pusat Pengendalian Wabah Penyakit (CDC) Taiwan telah melaporkan 28 kasus hepatitis A akut pada tahun ini.
Menurut data CDC Taiwan sebanyak 18 kasus di antaranya dikonfirmasi dari kalangan pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Thailand.
Akibat banyaknya kasus hepatitis A akut yang dikonfirmasi otoritas kesehatan Taiwan meningkatkan kekhawatiran atas konsumsi makanan mentah dan mengimbau pekerja migran untuk lebih memperhatikan kebersihan.
Menurut CDC Taiwan, para pekerja migran yang diidentifikasi positif terinfeksi hepatitis A akut tersebut tinggal di Taoyuan, Taichung, Tainan, New Taipei, Changhua dan Nantou.
Pusat Pengendalian Penyakit Taiwan mengatakan hasil penyelidikan menunjukkan bahwa para pekerja migran tersebut mengkonsumsi daging mentah yang diduga sebagai penyebab mereka terinfeksi hepatitis A akut.
Wakil Direktur Jenderal CDC Taiwan, Chuang Jen-hsiang kepada CNANews mengatakan bahwa penyebab infeksi hepatitis A akut di kalangan pekerja migran dari Thailand ini hingga kini masih diselidiki.
Menurut CDC Taiwan, kebiasaan mengkonsumsi makanan mentah atau yang belum dimasak diduga menjadi penyebab infeksi hepatitis A akut ini, meski demikian pihaknya juga akan melakukan pelacakan ke sejumlah toko yang kerap dikunjungi pasien untuk menentukan rantai infeksi kasus ini.
Pemerintah setempat akan melakukan kampanye untuk meningkatkan kesadaran di antara komunitas pekerja migran tentang infeksi yang menyerang organ hati dan berharap semakin banyak pekerja migran yang lebih waspada dengan wabah hepatitis A.
Pemerintah setempat mengatakan bahwa orang-orang yang tergolong berisiko tinggi terinfeksi hepatitis A akut akan disuntik dengan vaksin hepatitis A untuk mencegah potensi wabah penyakit yang sangat menular, karena banyak pekerja migran tinggal di asrama pekerja dan kekhawatiran wabah ini menyebar ke kalangan warga masyarakat sekitar, kata Chuang.
Virus hepatitis A ditemukan dalam darah dan tinja orang yang terinfeksi wabah tersebut dan menyebar melalui kontak orang ke orang atau makanan atau minuman yang terkontaminasi.
Menurut CDC Taiwan, penyakit ini memiliki periode selama 15 sampai 50 hari dan menyebabkan gejala yang meliputi demam, kelelahan, diare dan penyakit kuning.
Bagi pekerja migran yang mengalami gejala serupa diimbau untuk segera mengunjungi klinik terdekat untuk mendapatkan pertolongan medis.
Sumber : CDC Taiwan, CNANews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan