Kasus Corona di Jepang kembali mengalami penambahan yang signifikan. Data per hari Senin (24/01/2022), angka Corona Jepang menembus lebih dari 8.000 kasus.
Kasus Corona di Jepang dengan gejala terparah diketahui berpusat di kota Tokyo. Berikut rangkuman detikcom terkait perkembangannya.
Kasus harian Corona di Jepang per Senin (24/1/2022) menembus angka 8.503 kasus. Melansir dari The Japan Times, kasus ini lebih dari dua kali lipat dari total kasus Corona yang tercatat seminggu sebelumnya, yaitu 3.719 kasus.
Jumlah pasien COVID-19 dengan gejala parah yang berada di kota Tokyo menurun satu dari hari Minggu (23/01/2022), menjadi 12 kasus. Selain itu, dilaporkan satu kematian pada pasien Corona.
Dalam seminggu terakhir, dikonfirmasi ada 295.270 kasus baru, meningkat 2,5 kali lipat dari 118.317 kasus pada minggu sebelumnya. Angka tersebut salah satunya dipengaruhi akibat penyebaran varian Omicron.
Dengan penambahan 8.503 kasus, total akumulasi kasus Corona di Jepang mencapai angka 2.181.000 per Senin (24/01/2022) pukul 10 pagi waktu setempat.
Berikut rincian sebaran kasus aktif Corona berdasarkan update terbaru, Senin (24/01/2022).
Tokyo: 55.313 kasus
Osaka: 39.823 kasus
Kanagawa: 20.091 kasus
Okinawa: 8.220 kasus
Prediksi Lonjakan Kasus Corona di Jepang Februari Mendatang
Menurut prediksi oleh Takashi Tsuchiya, profesor statistik di Institut Pascasarjana Nasional untuk Studi Kebijakan di Tokyo, Jumat (21/01/2022), jumlah kasus harian di Tokyo diperkirakan mengalami peningkatan di awal bulan Februari. Kasus Corona Jepang yang diprediksi pada Februari akan mencapai sekitar 20.000 hingga 30.000.
“Pemerintah harus beralih untuk melakukan pengujian pemantauan di mana orang yang tidak memiliki gejala, diuji secara acak untuk melihat bagaimana penularan komunitas menyebar,” demikian keterangan tertulis dari Tsuchiya.
Pemerintah kota Tokyo melakukan berbagai tindakan sebagai upaya untuk menghadapi Corona Jepang, khususnya dalam penyebaran baru varian Omicron. Berikut informasinya:
Mulai 13 Januari 2022, beberapa perpustakaan dan museum di daerah Suginami ditutup sampai waktu yang tidak ditentukan.
Jika Corona Jepang terus meningkat, beberapa fasilitas umum seperti stasiun, panti jompo, dan fasilitas penitipan anak, akan ditutup.
Sumber : KyodoNews, ANNnewsCH, The Japan Times
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!