Dua Pekerja Migran Indonesia (PMI) atau TKI asal Jember menjadi korban tewas insiden kapal cepat terbalik di Perairan Laut Selat Morong, Pulau Rupat, Kabupaten Bengkalis, Riau. Dua jenazahnya telah sampai di Bandara Internasional Juanda dan akan dipulangkan ke rumah duka masing-masing.
Kedua PMI ini yakni Saiful Arif (30 tahun) warga Sukomakmur, Kecamatan Ajung, Jember dan Siti Rofiqoh (31 tahun) warga Curah Kalong, Kecamatan Bangsal Sari, Jember.
Jenazah keduanya diterbangkan dari Pekanbaru, Riau, lalu transit Jakarta dan menuju Bandara Internasional Juanda. Jenazah datang pada Rabu (19/1/2022) malam dan diterima Kapolresta Sidoarjo Kombes Kusumo Wahyu Bintoro dan Kepala Unit Pelaksana Teknis Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (UPT BP2MI) Surabaya Happy Mei Ardeni, di Terminal Kargo T1 Angkasa Pura, Juanda.
Setelah pengecekan data, selanjutnya kedua jenazah dibawa menuju tempat asalnya di Jember dengan pengawalan polisi, dan petugas BP2MI Surabaya.
Satgas Kepulangan PMI Mabes Polri, Kombes Kusumo Wahyu Bintoro, menyampaikan turut prihatin dan berduka cita atas musibah yang dialami korban kapal cepat yang terbalik di Perairan Laut Selat Morong, Pulau Rupat.
“Sementara prosesi penerimaan jenazah hingga mengantar ke rumah duka, menurutnya merupakan wujud kehadiran Negara kepada para Pekerja Migran Indonesia,” kata Kusumo, Kamis (20/1/2022).
Sementara itu, Kepala UPT BP2MI Surabaya Happy Mei Ardeni mengatakan jenazah merupakan penumpang Speedboat yang tenggelam dihantam ombak di perairan Pulau Rupat Selat Morong, Kabupaten Bengkalis, Jumat (14/1). Perairan Selat Malaka itu berbatasan langsung dengan Malaysia.
“Dua jenazah diduga menjadi korban penempatan ilegal,” tambah Happy.
Diketahui, diberitakan sebelumnya, sebuah kapal cepat dengan 19 penumpang dan 2 kru dilaporkan terbalik dan tenggelam, pada Jumat (14/1) akibat cuaca buruk di wilayah Perairan Laut Selat Morong, Pulau Rupat, Bengkalis, Riau. Kapal ini memiliki tujuan ke Malaysia.
Sumber : Berita Bangsa TV, Tribunnews, Detik
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’