Muhamad Faisal (26 tahun) warga Dusun Wijen Desa Persiapan Lelong Kecamatan Praya Lombok Tengah, ditemukan tewas tergantung di atas pohon beringin di desa setempat, Selasa (28/12) sekitar pukul 16.30 WITA.
Faisal yang baru 2 hari pulang bekerja sebagai TKI di Malaysia, ditemukan pertama kali oleh istrinya, usai korban berpamitan hendak membersihkan kuburan orang tuanya.
Kapolres Lombok Tengah, AKBP Hery Indra Cahyono SH SIK MH, melalui Kapolsek Praya Tengah, IPDA Geger Maspanji Surenggana membenarkan peristiwa gantung diri tersebut.
Dari hasil olah TKP dan keterangan beberapa saksi yang diantaranya Istri dan orang tua korban, Kapolsek menceritakan Kronologis kejadian.
“Selasa (28/12) sekitar pukul 13.00 WITA, korban keluar rumah berpamitan kepada istrinya untuk pergi membersihkan kuburan ayahnya, yang berjarak sekitar 500 meter dari rumah korban,” terang Kapolsek Ipda Geger.
Sekitar pukul 16.30 WITA, istri korban merasa heran karena korban belum pulang. Selanjutnya istri korban berinisiatif pergi menyusulnya. Di tengah perjalanan, istri korban kaget melihat korban dalam posisi tergantung di atas pohon beringin.
“Leher diikat dengan seutas tali nilon (tali timba) yang diikat di batang pohon beringin,” ungkap Kapolsek.
Melihat kejadian tersebut, istri korban sepontan berteriak histeris minta tolong. Sehingga warga sekitar berdatangan langsung menurunkan korban dan membawanya ke Puskesmas Batunyala.
Setelah diperiksa oleh petugas medis, korban dinyatakan sudah meninggal dunia. Dari hasil visum luar tidak ditemukan tanda -tanda kekerasan terhadap korban.
“Keluarga juga menolak untuk dilakukan visum dengan menanda tangani surat pernyataan penolakan visum,” jelas Kapolsek.
Dari keterangan singkat istri korban, bahwa korban sebelumnya bekerja sebagai TKI di Negara Malaysia, dan baru pulang 2 hari yang lalu.
“Pasca kepulangannya itu, istri korban melihat gelagat suaminya seperti orang kurang waras dengan suka berbicara sendiri dan ketawa sendiri,” tutup Kapolsek.
Sumber : Berita Bali
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’