Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin bakal memperketat karantina untuk Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru pulang dari luar negeri.
Hal ini disampaikan Budi dalam konferensi pers PPKM, Senin (27/12/2021. Pengetatan dilakukan untuk mencegah penyebaran varian Omicron di Indonesia sebagai bagian dari strategi surveilance atau 3T.
“Kita akan memperketat karantina dari luar negeri. Kalau teman-teman bertanya, ‘Wah, menyulitkan’. Memang menyulitkan tapi hanya untuk puluhan ribu rakyat kita yang relatif lebih mampu yang memang kemarin jalan ke luar negeri,” kata Budi dalam konferensi pers.
Budi menuturkan, karantina yang lebih ketat kepada para pelaku perjalanan luar negeri untuk menjaga 270 juta rakyat Indonesia yang saat ini kondisinya lebih baik dibanding saat varian Delta pada Juli 2021 lalu.
Apalagi kata Budi, sebanyak 98 persen penyebaran varian Omicron di Indonesia terjadi karena perjalanan dari luar negeri.
“Jadi tolong dipahami bahwa sekarang proses karantina kedatangan luar negeri untuk WNI akan kita perketat. 98 persen kasus Omicron terjadi karena orang-orang kita pulang dari luar negeri,” beber Budi.
Lebih lanjut budi menjelaskan, pihaknya akan menyebar teknologi baru untuk test PCR di pintu utama kedatangan luar negeri. Test PCR ini mampu melihat simptom Omicron dengan identifikasi lebih cepat, yakni 4-6 jam.
“Kita akan datangkan 15 mesin genome baru, mudah-mudahan di awal tahun depan segera datang dan akan kita sebarkan ke seluruh pulau Indonesia, Sumatera, Kalimantan sulawesi, Maluku, Papua, agar tes ini jadi lebih cepat dan jaringan jadi lebih kuat tidak hanya di Jawa,” sebut Budi.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi menuturkan, akan terus memperkuat pengawasan di pintu masuk Indonesia.
Adapun saat ini, kasus Omicron di Indonesia telah mencapai 46 kasus, hampir seluruhnya berasal dari pelaku perjalanan luar negeri. Sisanya adalah petugas di Wisma Atlet.
“Langkah antisipasi telah disiapkan untuk menghadapi lonjakan kedatangan pelaku perjalanan internasional yang diperkirakan terjadi pada awal tahun depan. Perbaikan terus dilakukan terhadap berbagai masalah yang kemarin sempat terjadi, baik di bandara maupun wisma karantina,” pungkas Luhut.
SumSumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’