Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sekitar 2 juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahun. Menurut dia, warga RI terbang ke Malaysia, Singapura, Jepang, hingga AS untuk berobat. Imbasnya, Indonesia kehilangan devisa senilai Rp97 triliun per tahun.
“Setiap tahun ada kurang lebih 2 juta masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapat layanan kesehatan, baik itu ke Singapura, Malaysia, Jepang, AS dan ke tempat-tempat lainnya. Kita kehilangan Rp97 triliun karena itu,” jelas Jokowi saat Ground Breaking RS Internasional Bali, Senin (27/12).
Oleh karena itu, ia berharap pembangunan RS berstandar internasional di Bali hasil kerja sama Kementerian BUMN dan Mayo Clinic akan menjadi jawaban dari kurang memadainya pelayanan kesehatan berstandar internasional di RI. RS Internasional Bali sendiri ditargetkan rampung pada Mei 2023 mendatang.
Jokowi berharap nantinya tidak ada lagi orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Malahan, ia ingin masyarakat luar yang datang ke Bali untuk berobat sekaligus berwisata.
“Semuanya ke Bali dan Bali akan menjadi tempat destinasi wisata kesehatan dan ini akan menaikkan, meningkatkan wisata orang ke Pulau Bali,” tutur Jokowi.
Tak hanya layanan kesehatan, ia juga berharap KEK kesehatan di Pulau Dewata bakal mampu menekan impor bahan baku obat yang saat ini masih sangat tinggi, yaitu 95 persen dari total kebutuhan.
Jokowi pun mewanti-wanti agar ke depan tidak ada lagi impor obat, bahan baku obat, dan alat kesehatan.
“Jangan sampai kita mengimpor lagi alkes, obat-obatan, bahan baku obat. Kita harus berhenti mengimpor barang-barang itu lagi, kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” ujarnya.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) membeberkan sekitar 2 juta masyarakat Indonesia berobat ke luar negeri setiap tahun. Menurut dia, warga RI terbang ke Malaysia, Singapura, Jepang, hingga AS untuk berobat. Imbasnya, Indonesia kehilangan devisa senilai Rp97 triliun per tahun.
“Setiap tahun ada kurang lebih 2 juta masyarakat kita yang pergi ke luar negeri untuk mendapat layanan kesehatan, baik itu ke Singapura, Malaysia, Jepang, AS dan ke tempat-tempat lainnya. Kita kehilangan Rp97 triliun karena itu,” jelas Jokowi saat Ground Breaking RS Internasional Bali, Senin (27/12).
Oleh karena itu, ia berharap pembangunan RS berstandar internasional di Bali hasil kerja sama Kementerian BUMN dan Mayo Clinic akan menjadi jawaban dari kurang memadainya pelayanan kesehatan berstandar internasional di RI. RS Internasional Bali sendiri ditargetkan rampung pada Mei 2023 mendatang.
Jokowi berharap nantinya tidak ada lagi orang Indonesia yang berobat ke luar negeri. Malahan, ia ingin masyarakat luar yang datang ke Bali untuk berobat sekaligus berwisata.
“Semuanya ke Bali dan Bali akan menjadi tempat destinasi wisata kesehatan dan ini akan menaikkan, meningkatkan wisata orang ke Pulau Bali,” tutur dia.
Tak hanya layanan kesehatan, ia juga berharap KEK kesehatan di Pulau Dewata bakal mampu menekan impor bahan baku obat yang saat ini masih sangat tinggi, yaitu 95 persen dari total kebutuhan.
Jokowi pun mewanti-wanti agar ke depan tidak ada lagi impor obat, bahan baku obat, dan alat kesehatan.
“Jangan sampai kita mengimpor lagi alkes, obat-obatan, bahan baku obat. Kita harus berhenti mengimpor barang-barang itu lagi, kita lakukan, kita produksi sendiri di negara kita,” ujarnya.
SSumber : BeritaSatu, tvOneNews
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’