Otoritas Taiwan telah mengumumkan bahwa status siaga pencegahan epidemi COVID-19 pada level 2 diperpanjang hingga tanggal 13 Desember 2021 mendatang.
Perpanjangan status siaga wabah corona ini merupakan perpanjangan ke-4 yang diberlakukan oleh Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan.
CECC Taiwan pada hari Selasa (30/11/2021) mencatat meskipun Taiwan selama 26 hari berturut-turut tidak mengkonfirmasi kasus lokal infeksi COVID-19, namun kasus impor corona terus bertambah dari pekerja migran dan warga asing yang masuk ke negeri Formosa.
Status siaga 2 COVID-19 ini memiliki aturan protokol kesehatan yang sama dengan yang ditetapkan sebelumnya.
Namun saat ini sudah ada beberapa lokasi yang sudah diizinkan tidak perlu memakai masker, meski demikian CECC Taiwan tetap mengimbau warga untuk berjaga-jaga dengan tetap memakai masker jika mengunjungi tempat-tempat rekreasi, terlebih jika tidak dapat diterapkan jarak sosial antar pengunjung.
Menanggapi momen pergantian tahun baru 2022, CECC Taiwan mengatakan bahwa situasi domestik COVID-19 di Taiwan sudah stabil, namun varian baru wabah corona yakni varian Omicron yang kini menjadi perhatian berbagai pihak membuat CECC Taiwan juga masih tetap harus siaga.
CECC Taiwan mengimbau pemerintah setempat yang hendak menyelenggarakan perayaan tahun baru 2022 untuk tetap mematuhi prokes COVID-19 dan mentaati langkah-langkah pencegahan penularan wabah corona di tingkat komunitas.
CECC Taiwan menambahkan bahwa untuk mencegah menyebarnya varian Omicron di tingkat masyarakat lokal, pihaknya juga telah menetapkan sanksi yang lebih tegas bagi pelanggar aturan prokes COVID-19 yang ditetapkan oleh CECC Taiwan.
Adapun pedoman pencegahan wabah corona yang ditetapkan CECC Taiwan dalam kegiatan massal dan tempat wisata adalah:
1. Pihak penyelenggara harus menyediakan cairan pembersih tangan yang cukup, meningkatkan frekuensi pembersihan toilet umum dan menyediakan perawatan medis di tempat acara untuk memberikan penanganan darurat.
2. Melarang aktivitas berjualan makanan dan minuman di tempat umum. Vendor yang hendak berjualan hanya boleh menempati area yang ditentukan.
3. Tidak diperbolehkan menjual tiket tanpa kursi untuk kegiatan yang berlangsung di dalam ruangan, harus menerapkan sistem pendaftaran identitas asli pengunjung, merencanakan pintu masuk yang tetap, dan melakukan pengukuran suhu badan dan desinfeksi tangan di pintu masuk.
4. Pengunjung diminta untuk tetap memakai masker selama acara berlangsung. Pengunjung dilarang makan atau minum.
5. Pengunjung boleh membuka masker sementara pengambilan foto/video, sedangkan MC atau Pembawa acara, pengisi acara, pidato diperbolehkan tidak memakai masker selama acara berlangsung. Akan tetapi petugas lain dan pengunjung harus tetap mengenakan masker.
6. Penyelenggara dapat mengatur area makan bagi pengunjung untuk melepas masker dan makan di tempat jika mendapatkan persetujuan dari pemerintah setempat.
Namun pengunjung yang makan di tempat harus melakukan pendataan identitas diri, pengukuran suhu di pintu masuk dan desinfeksi tangan.
Pengunjung tidak diperbolehkan makan sambil berjalan dan vendor penjual makanan di tempat acara tidak diperbolehkan menyajikan sampel makanan untuk dicicipi pengunjung.
7. Pengunjung atau penyelenggara yang melanggar peraturan prokes COVID-19 dan yang tidak mengindahkan peringatan petugas akan dikenakan sanksi sesuai dengan Undang-Undang (UU) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular yang berlaku di Taiwan.
8. Individu yang sedang menjalani karantina rumah, isolasi rumah, melakukan pengelola kesehatan mandiri, dan mengalami gejala yang dicurigai seperti demam, gangguan pernapasan, diare, indra perasa dan penciuman terganggu (baik pengunjung, pengisi acara maupun penyelenggara) tidak diizinkan untuk berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
Bagi siapa saja yang melanggar aturan ini akan dikenakan sanksi berat.
9. CECC Taiwan akan terus menyesuaikan langkah-langkah pencegahan epidemi COVID-19 berdasarkan situasi epidemi wabah corona domestik terkini di Taiwan.
Sumber : Liberty Times News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan