Ulang tahun adalah hari kelahiran seseorang, menandai hari dimulainya kehidupan di luar rahim. Dalam beberapa kebudayaan, memperingati ulang tahun seseorang biasanya dirayakan dengan mengadakan pesta ulang tahun dengan keluarga atau teman.
Hadiah pun sering diberikan pada orang yang merayakan ulang tahun. Pada saat seseorang ulang tahun, sudah menjadi kebiasaan untuk memperlakukan seseorang secara istimewa pada hari ulang tahunnya.
Bahkan Kathryn Argetsinger pada tahun 1992 pernah mengatakan dalam bukunya yang berjudul “Birthday Rituals: Friends and Patrons in Roman Poetry and Cult”, budaya perayaan ulang tahun ini telah dikenal sejak bangsa Romawi kuno.
Bangsa Romawi merayakan ulang tahun secara penuh antusias dengan pesta yang hedonistik dan hadiah yang berlimpah.
Nah, sebagai umat Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam, hendaklah kita menjadikan petunjuk beliau sebagai sebaik-baik petunjuk yang berusaha kita amalkan dalam kehidupan kita sehari-hari, termasuk ketika momen mendapati hari lahir.
Perlu diketahui bahwa 63 tahun Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hidup di dunia ini, tetapi tak pernah ada riwayat yang menjelaskan beliau merayakan hari ulang tahunnya.
Jadi, sudah jelas kan, kalau ulang tahun bukanlah ritual yang berasal dari agama Islam.
Semoga pembahasan ini bisa menjadi renungan kita bersama dan bisa menyadarkan banyak orang bahwa hakikat bertambahnya umur bukanlah untuk dirayakan, tetapi momentum untuk muhasabah diri karena umur yang semakin berkurang.
Semoga Allah memberikan keadaan terbaik bagi kehidupan kita. Aamiin.
Sumber : Rumaysho TV, Lentera Islam
Berita Terkait
Umat Muslim Lebih Dari 30 Negara Datang Ke Masjid Agung Taipei Untuk Merayakan Ramadhan
Restorasi Al-Qur’an Berusia 500 Tahun Telah Selesai
6 Tips Berpuasa di Hari Pertama Ramadhan