Pemerintah melalui Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) angkat suara soal adanya Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang ditangkap imigrasi Kamboja karena terbukti melanggar.
Kemnaker membenarkan Pekerja Migran bernama Maulana Dwi Pamungkas (24 tahun), asal Purwakarta, yang terbukti meninggalkan pekerjaannya tanpa paspor dan terbukti melanggar satu peraturan perusahaan.
Dirjen Pembinaan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (Ditjen Binapenta & PKK) Kemnaker, Suhartono mengatakan Maulana berasal dari Desa Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, saat ini ditahan pihak Imigrasi dan diduga mengalami depresi.
“Hasil koordinasi kami dengan KBRI Pnom Penh, benar PMI bernama Maulana Dwi ditangkap Imigrasi. Saat ini, Perwakilan RI di Pnom Penh sedang menunggu surat deportasi dari Kementerian Dalam Negeri Kamboja agar dapat segera dipulangkan ke Indonesia,” ujar Suhartono dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (3/11/2021).
Pihaknya tengah mengupayakan agar PMI Maulana dapat segera dipulangkan ke Indonesia.
Maulana Dwi Pamungkas dari buku paspornya tercatat pernah masuk dan bekerja di Kamboja pada tahun 2019 dan info terakhir kondisi Maulana sedang mengalami depresi.
Informasi dari pihak keluarga juga menyatakan bahwa sebelum berangkat kerja ke luar negeri, Maulana sudah mengalami gangguan jiwa.
“Kami juga sudah sampaikan ke pihak keluarga, apabila kondisinya seperti itu sebaiknya tidak diizinkan lagi oleh keluarga untuk bekerja di luar negeri, karena ini sudah kalikedua yang bersangkutan bekerja di luar negeri,” katanya.
Pipih Dahrupis, kerabat dari Maulana, menjelaskan Maulana berangkat kerja pada bulan April 2021 lalu sebagai cleaning service di perusahaan SMB di Kamboja.
Namun Maulana sudah diberhantikan karena ditangkap Kepolisian di Kamboja setelah kedapatan tanpa memiliki paspor.
“Kami komunikasi terakhir dengan Maulana, pada 14 Agustus 2021 lalu,” ujarnya.
Sumber : MSN
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’