Penyiar senior di kanal Weilai Sports, Cai Mingli memutuskan untuk rehat selama dua bulan dan mengungkapkan bahwa sekarang ia akan tinggal di kampung halamannya sepanjang hari setiap hari Minggu untuk berisitirahat dari rutinitas hariannya yang menguras tenaga.
Penyiar senior ternama Taiwan ini memutuskan untuk istirahat sejenak dari kesehariaannya yang padat dan memilih untuk tinggal di pedesaan dan memulai kehidupan yang lebih tenang, jauh dari hiruk-pikuk kebisingan kota.
Cai mengatakan bahwa keputusannya ini juga akan menguntungkan pengasuh migran asal Indonesia bernama Nana yang bekerja di rumahnya.
Dengan Cai memutuskan untuk bersantai di kampung halamannya maka Nana akan memiliki waktu libur untuk keluar dan bersantai bersama rekan-rekan pekerja migran senegaranya.
Cai Mingli mengatakan bahwa untuk waktu yang lama, Nana memilih untuk tidak libur dan tetap bekerja.
Pekerja migran asal Indonesia (PMI) itu beralasan bahwa ia tidak begitu paham lokasi wisata di Taipei dan memilih untuk tetap bekerja daripada libur, keluar rumah dan menghabiskan uang hasil jerih payahnya.
Namun Cai merasa iba dan mengatakan bahwa Nana juga perlu bersantai dan mengambil libur agar tidak penat dan stres.
Cai mengatakan bahwa karena ia sudah memilih untuk pensiun, ia akan memaksa PMI tersebut untuk mengambil libur 1 hari setiap hari Minggu dan Cai akan membayarnya sehingga Nana tidak perlu khawatir bahwa tabungannya untuk keluarga akan berkurang karena ia harus keluar rumah dan berkumpul bersama teman-temannya.
“Dulu, beberapa majikan tidak mengizinkan pekerja migran untuk berlibur karena takut kehilangan pengasuh mereka dan banyak diantaranya yang melarikan diri,” kata Cai.
Cai menambahkan bahwa ia percaya bahwa dengan memberikan izin libur bagi pekerja migran itu juga dapat membiarkan mereka memiliki energi kembali untuk bekerja.
Menurut Cai setiap majikan harus menghormati kepentingan pribadi para pekerja migran seperti berlibur yang dapat membangkitkan semangat mereka untuk lebih giat bekerja dan memilih terus bekerja di Taiwan dalam waktu yang lama.
Dalam postingan di akun Facebooknya, Cai juga mengaku kagum dengan kegigihan Nana dalam bekerja di Taiwan dan membuka usaha mandiri di negara asalnya.
Dalam setahun, Nana yang dulunya mempekerjakan 34 karyawan kini sudah sukses memiliki 55 orang pekerja dari bisnis yang dibuka di kampung halaman usai menyisihkan tabungannya dari bekerja di Taiwan setiap bulan.
Cai mengatakan bahwa libur juga merupakan hak para pekerja migran di Taiwan tanpa memandang asal atau nasionalitas seseorang, oleh karena itu ia mengimbau majikan di Taiwan untuk memberikan kesempatan berlibur bagi pekerja migran yang mereka pekerjakan di rumah maupun di tempat usaha bisnis mereka.
Wah..beruntung sekali mba’ Nana punya majikan yang mengerti akan kebutuhan libur pekerja migran, terus disangu lagi, tetap semangat ya bagi para pejuang NT di Taiwan!
Sumber : Liberty Times News
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan