Pusat Komando Epidemi Pusat (CECC) Taiwan dalam konferensi pers yang digelar pada hari Senin (25/10/2021) melaporkan bahwa tiga dari enam infeksi COVID-19 impor yang dikonfirmasi pada hari itu merupakan kasus infeksi terobosan.
Ketiga pasien dilaporkan sebelumnya telah divaksinasi dengan vaksin Sinovac COVID-19 asal China
Infeksi terobosan didefinisikan sebagai seseorang yang telah dites positif COVID-19 setidaknya 14 hari setelah mendapatkan 2 dosis vaksin atau telah divaksin lengkap.
Pada hari Senin, Philip Lo, wakil kepala divisi respons medis CECC Taiwan mengatakan bahwa kelima kasus COVID yang diimpor yang dilaporkan hari itu merupakan kasus infeksi terobosan.
Di antara kasus-kasus ini, seorang pria Inggris berusia 50-an tahun yang dinyatakan sebagai kasus No. 16.479 dan seorang wanita Taiwan berusia 30-an tahun yang dinyatakan sebagai kasus No. 16.480.
Keduanya dikabarkan telah menerima vaksin corona jenis Pfizer-BioNTech sebelumnya.
Sedangkan kasus corona no. 16.481 dan 16.483 adalah seorang perempuan Indonesia dan pria Indonesia yang sebelumnya telah divaksinasi dengan vaksin Sinovac.
Sementara kasus Covid-19 no. 16.484 adalah seorang wanita asal Indonesia berusia 20-an tahun yang juga telah menerima vaksin Sinovac.
Namun, Lo mengatakan bahwa kasus No. 16.482, wanita Indonesia lainnya di usia remaja, tidak dianggap sebagai infeksi terobosan karena dia menerima dosis Sinovac pertamanya pada awal bulan Juli.
Ia kemudian didiagnosis positif corona pada bulan yang sama dan tidak menerima dosis kedua vaksin COVID-19 sampai pertengahan September.
Para WNI yang dilaporkan positif corona tersebut kini telah ditangani oleh medis dan ditempatkan di bangsal isolasi rumah sakit Taiwan.
Sumber : 三立LIVE新聞, 中視新聞
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan