Pejabat pemerintah Singapura mengingatkan bahwa sistem perawatan kesehatan di negara itu berisiko “kewalahan” akibat lonjakan kasus infeksi virus Corona.
Sebelumnya pada Rabu (20/10), Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan 18 kematian dalam sehari — jumlah kematian tertinggi Singapura dalam satu hari — dan 3.862 kasus baru COVID-19, hanya sedikit dari rekor 3.994 kasus sehari sebelumnya.
“Pada situasi saat ini, kita menghadapi risiko besar sistem perawatan kesehatan yang kewalahan,” kata Lawrence Wong, salah satu ketua gugus tugas pemerintah melawan COVID-19, sebelum angka baru tersebut dirilis, seperti diberitakan AFP, Kamis (21/10/2021).
Wong, yang juga Menteri Keuangan, mengatakan hampir 90 persen tempat tidur isolasi di rumah sakit telah terisi dan lebih dari dua pertiga tempat tidur unit perawatan intensif (ICU) telah terisi.
Pernyataannya ini muncul sehari setelah negara kota itu memperluas perjalanan bebas karantina untuk penumpang yang divaksinasi penuh dari delapan negara, termasuk mitra dagang utama Amerika Serikat, Inggris dan Prancis.
Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong mengatakan pusat bisnis global tidak bisa terus ditutup tanpa batas waktu, dan negara itu telah bergeser dari strategi dengan lockdown (penguncian) dan penutupan perbatasan menjadi mengambil pendekatan hidup berdampingan dengan COVID-19.
Menurut para pengamat, skema jalur perjalanan, yang dimulai dengan Brunei dan Jerman bulan lalu, dapat memberikan peluang bagi industri penerbangan dan pariwisata yang dilanda pandemi.
Namun, hal itu menimbulkan ketakutan di antara beberapa warga Singapura di saat negara itu bergulat dengan lonjakan kasus infeksi virus Corona.
Sebagian besar kasus COVID-19 di Singapura ringan atau tanpa gejala, dengan para pasien pulih di rumah, memungkinkan rumah sakit untuk fokus pada pasien COVID-19 yang sakit parah.
“Kita mencoba menambah kapasitas, tetapi ini bukan hanya soal memiliki tempat tidur tambahan atau membeli peralatan baru karena… tenaga medis kita kewalahan dan kelelahan,” kata Wong.
“Dan sementara kami mencoba untuk memperkuat tim, akan butuh waktu untuk bala bantuan ini masuk,” imbuhnya.
Wakil Ketua Gugus Tugas dan Menteri Kesehatan Ong Ye Kung mengatakan jumlah infeksi Corona di antara orang yang tidak divaksinasi berusia 60 tahun ke atas “terus tinggi”, mencapai dua pertiga pasien di ICU dan mereka yang meninggal.
Singapura sejauh ini telah melaporkan lebih dari 158.000 kasus infeksi virus Corona dan 264 kematian.
Sumber : CNA, AFP
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!