Komandan Tentara Taiwan, Hsu Yen-pu, bersama delegasinya berkunjung ke Amerika Serikat sejak akhir pekan lalu, di tengah peningkatan provokasi militer China.
Menteri Pertahanan Taiwan, Qiu Guozheng, mengonfirmasi kepada Central News Agency Taiwan (CNA) bahwa Yen-pu memang melakukan kunjungan ke AS.
Namun menurutnya, lawatan ini tidak rahasia, melainkan memang sudah dijadwalkan untuk pertemuan tahunan rutin.
Kabar ini menjadi perhatian setelah media lokal Taiwan, United Daily News (UDN), melaporkan bahwa Yen-pu dan delegasinya bertolak ke AS pada hari Sabtu (9/10/2021) lalu untuk menghadiri Rapat Tahunan Asosiasi Tentara AS (AUSA) 2021.
Seorang sumber militer AS mengatakan kepada UDN bahwa delegasi itu juga diperkirakan bakal bertemu dengan pemimpin Pasukan Komando AS, Charles Flynn, dan komandan Komando Indo-Pasifik AS, John Christopher Aquilino.
Sebagaimana dilansir Taiwan News, delegasi itu terdiri dari satu jenderal, dua mayor jenderal, dan lima kolonel yang memegang jabatan di sejumlah pos berbeda, mulai dari intelijen hingga pelatihan.
Berita ini mencuat tak lama setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa AS diam-diam melatih pasukan Taiwan sejak 2020 lalu.
Laporan Wall Street Journal ini mengonfirmasi pemberitaan media Taiwan pada November 2020. Laporan itu mengungkap bahwa pasukan AS tiba di Taiwan untuk melatih marinir.
Namun, Kementerian Pertahanan AS dan pihak Taiwan menolak permintaan tanggapan mengenai pemberitaan ini.
Kabar terbaru ini terungkap di tengah peningkatan ketegangan antara China dan Taiwan dalam sepekan belakangan.
Ketegangan bermula pada Jumat pekan lalu, ketika puluhan pesawat China menerobos Zona Identifikasi Pertahanan Udara Taiwan (ADIZ). Selama beberapa hari kemudian, China terus mengerahkan puluhan pesawat ke ADIZ.
Setelah itu, Menteri Luar Negeri Taiwan, Joseph Wu, menyatakan bahwa pihaknya siap jika harus berperang dengan China.
Sementara itu, Tsai menyatakan Taiwan tak ingin ada konfrontasi militer dengan siapapun, termasuk China. Namun, Tsai bersumpah pihaknya akan melakukan apa pun untuk mempertahankan kedaulatan Taiwan.
Pada akhir pekan, Tsai dan Presiden China, Xi Jinping, saling berbalasan pernyataan terkait kedaulatan. China mendesak agar Taiwan segera bersatu kembali dengan mereka. Namun, Taiwan menganggap mereka merupakan negara berdaulat.
Sumber : 新唐人新聞, UDNnews, Wall Street Journal
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan