Rumah Sakit Jen-Ai cabang Dali di Taichung, wilayah bagian barat Taiwan dilaporkan melakukan pelanggaran terhadap pemberian vaksin COVID-19.
Akibatnya izin untuk memberikan vaksinasi corona rumah sakit tersebut telah karena pihak rumah sakit terbukti memberikan dosis vaksin AstraZeneca (AZ) yang lebih kecil dari yang dibutuhkan kepada puluhan pasien yang menjalani perawatan dialysis karena mengalami gagal ginjal.
Kronologi kejadian ini mengungkapkan pada tanggal 29 September 2021 lalu, sebanyak 44 pasien dialisis menerima suntikan kedua dari vaksin AZ di unit dialisis rumah sakit Jen-Ai cabang Dali di Taichung.
Akan tetapi kemudian ditemukan bahwa ada masalah dengan dosis vaksin corona AstraZeneca (AZ) yang mereka terima, kata Wang Jui-chin, wakil pengawas rumah sakit yang berbicara dalam jumpa pers yang digelar pada hari Senin (4/10/2021).
Sebanyak 44 pasien dialisis seharusnya diberikan dosis 0,5 mililiter (ml) vaksin corona yang direkomendasikan oleh ahli kesehatan Taiwan.
Akan tetapi nakes di rumah sakit Jen-Ai cabang Dali di Taichung hanya memberikan mereka 0,1 ml dari dosis vaksin tersebut, menurut Wang.
Pihak RS Jen-Ai cabang Dali di Taichung segera memberi tahu 44 pasien untuk kembali mendapatkan suntikan tambahan pada tanggal 1 Oktober 2021 untuk memastikan mereka menerima jumlah vaksin corona yang sesuai dengan standar.
Adapun 40 orang dari 44 individu yang menerima vaksin dalam dosis yang kurang itu setuju untuk menerima dosis tambahan dan dilaporkan tidak memiliki gejala efek samping yang merugikan dari kejadian ini, ungkap Wang.
Sementara 4 orang lainnya yang tidak mau menerima dosis tambahan akan dipantau kondisi kesehatannya oleh pihak rumah sakit Jen-Ai cabang Dali di Taichung.
Pihak RS Jen-Ai cabang Dali di Taichung merilis permintaan maaf ke publik atas kelalaian nakesnya dan mengatakan bahwa rumah sakit telah membentuk satuan tugas khusus untuk memeriksa kesalahan yang dilakukan nakes di lapangan saat melakukan vaksinasi COVID-19.
Sementara itu, Departemen Kesehatan kota Taichung mengatakan telah memerintahkan rumah sakit untuk menghentikan pemberian vaksin COVID-19 sebagai hukuman atas tindakan lalai ini dan telah mengirim personel untuk menyelidiki masalah tersebut.
Pihak RS Jen-Ai cabang Dali di Taichung terancam dikenakan denda yang berkisar antara NT$ 50.000 hingga NT$ 250.000 karena melanggar Undang-Undang Perawatan Medis yang berlaku di Taiwan sambil menunggu penyelidikan atas insiden tersebut, menurut departemen kesehatan setempat.
Sebelumnya marak diberitakan bahwa tenaga medis dari rumah sakit En Chu Kong di New Taipei juga melakukan kelalaian dalam memberikan vaksinasi COVID-19 Pfizer-BioNTech (BNT) yang tidak diencerkan kepada 25 orang pada tanggal 27 September lalu.
Dalam konferensi pers yang digelar pada hari Minggu (3/10/2021) departemen kesehatan kota New Taipei mengeluarkan laporan untuk mendenda rumah sakit tersebut sebesar NT$ 250.000 atas pelanggaran ini.
Rumah Sakit En Chu Kong telah mengajukan permohonan untuk melanjutkan pemberian vaksin COVID-19, yang sedang ditinjau oleh departemen kesehatan, kata Wakil Walikota New Taipei, Liu Ho-jan.
Menurut departemen kesehatan, hanya satu pasien yang diberi vaksin BNT murni di Rumah Sakit En Chu Kong yang masih dalam pengamatan di rumah sakit hingga Senin (4/10/2021), sementara yang lain dalam keadaan sehat.
Pihak RS En Chu Kong di New Taipei masih akan terus memantau kesehatan 25 individu yang diberikan vaksin BNT yang tidak diencerkan tersebut selama setidaknya 28 hari untuk meminimalisir efek samping yang timbul dari insiden tersebut.
Sumber : DaAi News Storage, 民視新聞網 Formosa TV News network
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan