Johns Hopkins University memberikan apresiasi atas penanganan pandemi Covid-19 di Indonesia.
Indonesia dianggap sebagai salah satu negara yang berhasil menurunkan kasus Covid-19 hingga 58 persen dalam kurun waktu dua pekan.
Data tersebut dipublikasikan di situs Ourworldindata.org, pada tanggal 12 September 2021.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga sebelumnya memastikan kondisi pengendalian angka penularan Covid-19 di Indonesia sudah membaik.
Pada hari Kamis, 23 September 2021, kasus harian wbah corona di Indonesia tercatat sebanyak 2.881 kasus.
Angka ini jauh menurun dibanding saat puncak penularan Covid-19 terjadi pada 15 Juli 2021, dengan penambahan 56.757 kasus per hari.
Pemerintah pun mengklaim laju penularan atau positivity rate Covid-19 di Indonesia mengalami penurunan hingga 4%. Angka ini berada di bawah standar WHO.
Pemerintah tengah menyiapkan sejumlah strategi untuk mengendalikan dan menangani Covid-19 dari pandemi menjadi endemi. Ini, bukan kali pertama Indonesia mendapat sanjungan.
Sebelumnya pemerintah Italia hingga Malaysia melakukan hal yang sama bahkan kaget dengan pencapaian Indonesia.
Percepatan program vaksinasi dipuji organisasi kesehatan dunia WHO sebagai langkah tegas untuk mengatasi pandemi Covid-19.
Atas capaian ini, pemerintah sedang merencanakan strategi ambisius menjadikan Indonesia sebagai pusat vaksin Covid-19 global.
“Kami berkerja sama dengan WHO untuk menjadi salah satu pusat manufaktur global untuk mRNA. WHO telah menunjuk Afrika Selatan sebagai lokasi pertama, dan saya mengatakan bahwa secara logis Indonesia harus menjadi yang kedua.” Ujar Menkes Budi Gunadi Sadikin.
Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kesehatan Satgas Covid-19 Alexander Ginting mengungkapkan keberhasilan pemerintah dalam menangani pandemi ini diperoleh lantaran pemerintah dengan sigap membentuk satgas setelah medapat laporan kasus corona 01 dan 02 di Indonesia.
Hal ini juga dilanjutkan dengan tindakan pemerintah yang bersinergi dengan Pemda. Kemudian ditunjang dengan kebijakan PSBB hingga PPKM.
Sumber : Tribunnews, KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’