Dilansir dari media EBC News menyebutkan bahwa warga masyarakat di wilayah Taiwan bagian selatan melaporkan bahwa terdapat seorang pekerja migran yang membuat kegaduhan di tempat publik.
Ada seorang pekerja migran yang diidentifikasi berasal dari Filipina di Kaohsiung yang berteriak-teriak di luar asrama pekerja migran di daerah Renwu sekitar pukul 6 pagi hari Rabu (22/9/2021).
Pekerja migran berjenis kelamin pria itu dilaporkan menendang-nendang gerbang asrama yang terbuat dari besi sebanyak 8 kali yang menyebabkan suara yang cukup bising.
Hal ini mengganggu warga masyarakat setempat yang pada saat itu masih ada yang sedang beristirahat.
Ia bahkan dikabarkan sempat merobohkan sebuah sepeda motor yang terparkir tak jauh dari lokasi kejadian.
Selama hampir 20 menit, pekerja migran ini tampak seperti orang gila dan tak bisa mengontrol emosinya.
Orang-orang di dekatnya tidak berani mendekat, karena takut menjadi sasaran dari kemarahannya yang tengah membuncah.
Setelah memanggil polisi, polisi datang untuk menenangkan dan memberi tahu pihak agensi untuk datang ke lokasi kejadian.
Ternyata pekerja migran itu kehilangan kendali dan seketika tersulut emosinya karena peringatan festival pertengahan musim gugur saat ia menyaksikan reuni keluarga yang hangat.
Ia diduga sangat merindukan keluarganya di kampung halaman namun tak bisa berkumpul bersama karena ia harus bekerja mencari nafkah di negeri Formosa sehingga ia pun merasa depresi dan meluapkan amarahnya kepada benda-benda di sekelilingnya.
Sumber : 東森新聞 CH51, EBC News, CT WANT, YahooNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan