Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) Surabaya untuk pertama kalinya membantu pasien positif COVID-19 melahirkan. Pasien tersebut seorang TKI dari Malaysia dan dinyatakan positif COVID-19 setelah menjalani karantina di Asrama Haji Surabaya.
Dibantu dr Muhammad Ainul Rohman Firmansya saat persalinan, wanita asal Pamekasan, Madura, ini melahirkan normal bayi laki-laki dengan berat 2.500 gram dan panjang 48 cm pukul 20.20 WIB, pada hari Senin (20/9/2021).
Kejadian menggembirakan ini dianggap langka, sebab selama 1,5 tahun berdiri belum pernah menolong wanita melahirkan. Kalau pun ada yang hamil, namun tidak sampai melahirkan.
Hal itu diungkapkan Penanggungjawab RSLI Laksamana Pertama Dr Ahmad Samsulhadi MARS. Apalagi proses persalinan perdana berhasil ditangani dengan baik. Apalagi si wanita melahirkan dalam kondisi sehat.
“1,5 Tahun RSLI beroperasi, memang telah banyak menangani beragam kondisi pasien, namun baru kali ini proses persalinan ditangani dengan baik di RSLI. Ini merupakan kejadian langka tapi tetap perlu disyukuri,” jelas Samsulhadi, Selasa (21/9/2021).
Dia mengaku mengambil semua kebijakan agar kebutuhan bayi dan ibu bayi terpenuhi selama mendapat perawatan.
“Saya meminta agar seluruh kebutuhan bayi dan ibunya pasca persalinan dapat dipenuhi oleh RSLI dibantu relawan pendamping program keluarga atau pasien COVID-19 RSLI,” tambahnya.
Sementara dokter yang membantu persalinan, dr Ainul menyebut sebelum melahirkan, si pasien ketubannya pecah. Pihaknya menghubungi perawat untuk pemeriksaan Denyut Jantung Bayi (DJB).
“Pasien sudah merasakan nyeri sejak pagi setelah senam, tapi dikira sakit perut biasa dan tidak lapor ke medis. Pasien juga mengungkapkan bahwa ini merupakan kehamilan kedua, di mana pada kehamilan pertama kelahirannya melalui operasi caesar, karena panggulnya sempit,” kata dokter Ainul.
Dia menjelaskan saat pemeriksaan pasien ternyata sudah kelihatan kepalanya (Kepala bayi). Lalu tim medis mempersiapkan partus set dan infus buat ibu melahirkan.
“Tepat pukul 20.20 WIB, bayi lahir dengan selamat. Plasentanya lahir lengkap dan dalam proses persalinan, bayi sempat diberikan kumandang adzan oleh salah satu perawat,” bebernya.
Si wanita berusia 37 tahun itu mengaku dirinya tidak menyangka melahirkan saat diisolasi karena positif COVID-19. Padahal rencananya akan melahirkan di Pamekasan, Madura. Sebab menurut ingatannya usia kehamilannya masih di kisaran 36-37 minggu. Namun apa daya, saat tiba di Bandara Juanda, TKI Malaysia ini dinyatakan positif COVID-19.
“Saya sudah dirawat di RSLI selama 8 hari dan dijadwalkan nanti hari ke-14 sudah bisa pulang kembali ke keluarganya di Pamekasan. Sesuai ketentuan imigrasi yang mengharuskan karantina 5 hari bagi yang negatif dan penyembuhan minimal 14 hari bagi yang positif COVID-19,” tambahnya.
Atas kesepakatan dengan suami, wanita tersebut memberi nama bayi laki-laki tersebut Asroful Anam. Nama itu bermakna pemimpin yang berwibawa dan percaya diri sebagai pemberian Allah yang diberkahi.
“Sebelumnya (Anak ke-1), saya lahiran caesar. Alhamdulillah kehamilan ke dua ini normal. Dan tenaga medis di RSLI sangat baik dan sudah menyiapkan segala sesuatunya,” tandasnya.
Sumber : celebritiesdotid, iNews id, Detik
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’