Sekitar 200 orang warga negara Indonesia (WNI) tampak antri berbaris dengan rapi di Halat Bu Maher Health Center, Muharraq, Bahrain pada Sabtu pagi tanggal 11 September 2021.
Ratusan orang WNI tersebut hendak mendapatkan vaksinasi Covid-19. Para WNI yang hadir merupakan Pekerja Migran Indonesia (PMI) dan para Anak Buah Kapal (ABK) yang bekerja di Bahrain.
Program vaksinasi tersebut merupakan kerja sama Kedutaan Besar Indonesia di Manama (KBRI Manama) dengan Pemerintah Kerajaan Bahrain.
Pada kegiatan itu, Pemerintah Kerajaan Bahrain membantu penyediaan dan pemberian vaksinasi kepada para PMI dan ABK. Adapun proses registrasi, verifikasi data, dan identifikasi para peserta dilakukan oleh KBRI Manama.
Vaksin yang digunakan dalam program ini adalah Sputnik V, demikian seperti dikutip dari siaran pers KBRI Manama.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Kerajaan Bahrain, YM Nur Syahrir Rahardjo, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kerajaan Bahrain atas inisiatif dan kepeduliannya terhadap warga negara Indonesia, khususnya para pekerja migran dan anak buah kapal.
Bahkan sejumlah PMI dan ABK yang belum memiliki dokumen keimigrasian lengkap juga turut mendapatkan vaksinasi COVID-19. Hal tersebut mencerminkan hubungan bilateral kedua negara yang sangat baik.
Duta Besar RI menegaskan kegiatan vaksinasi ini merupakan salah satu upaya realisasi komitmen negara untuk senantiasa melindungi warga negara Indonesia. Duta Besar juga berpesan agar para pekerja dan anak buah kapal Indonesia senantiasa mematuhi hukum dan peraturan yang berlaku.
Lebih dari 70% dari total 1,6 juta jiwa populasi Bahrain telah mendapatkan vaksinasi secara lengkap sebanyak 2 kali suntik. Bahkan kelompok lanjut usia (lebih dari 50 tahun) didorong untuk segera mendapatkan suntikan ketiga (booster).
Bahrain juga telah memberikan vaksinasi Covid-19 kepada anak-anak / remaja usia 12 sampai dengan 18 tahun. Vaksin yang telah mendapatkan ijin penggunaan di Bahrain adalah Pfizer, Astra Zeneca, Sinopharm, Sputnik V, dan Johnson&Johnson.
Sumber : Liputan6
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’