Musibah banjir dilaporkan merendam sejumlah jalan protokol di Samarinda, Kalimantan Timur, yang terparah di Jalan Gelatik dan Jalan S Parman Kelurahan Temindung Permai, Kecamatan Sungai Pinang.
Kondisi banjir di lokasi ini mencapai 40 sampai 50 centimeter (cm), sejumlah kendaraan bermotor yang nekat menerobos, akhirnya mogok. Namun ada juga pengendara bermotor memilih putar balik dan mencari jalan alternatif.
Banjir yang terjadi sejak Jumat kemarin kini telah merendam 2 Kecamatan Sungai Pinang dan Samarinda Utara.
Meluasnya banjir hingga menggenangi ruas jalan protokol menandakan kondisi banjir meluas. Pasalnya lokasi ini berdekatan dengan aliran sungai karang mumus yang membuat luapan air menggenagi ruas jalan.
Sementara itu, menurut keterangan kepala BPBD Samarinda Hambali, saat ini kondisi ketinggian permukaan air di Bendungan Benanga berangsur turun, tak hanya itu kemungkinan banjir segera surut apabila kondisi sungai mahakam juga surut.
Dilansir dari KOMPASTV melaporkan suasana posko banjir yang terletak di Jalan Wahid Hasyim markas damkar Samarinda, Kalimantan Timur. Sejumlah relawan gabungan berserta TNI polri bersama mengolah makan siap saji dari sumbangan sejumlah elemen masyarakat.
Sebanyak 300 bungkus nasi siap saji ini langsung dibagikan untuk warga yang terdampak banjir terutama di Kelurahan Sempaja Utara, Kecamatan Samarinda Utara dan Kelurahan Gunung Lingai, Kecamatan Sungai Pinang. Pasalnya lokasi ini merupakan lokasi terparah yang terdampak banjir.
Satu persatu rumah warga korban banjir mendapat pembagian makanan siap saji, serta obat-obatan. Mereka membutuhkan makanan siap saji lantaran kesulitan untuk memasak, karena seluruh alat masak mereka terendam banjir, belum lagi kesulitan air bersih.
Saat ini ketinggian air sudah mencapai 1 meter dan banjir ini telah menggenangi 2 kecamatan ini sejak jumat lalu.
Meski demikian, warga belum mau mengungsi lantaran pemerintah belum menyediakan posko pengungsian. Warga juga masih berjaga-jaga disekitaran perumahan lantaran khawatir terjadinya pencurian di lokasi tersebut.
Sumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’