Ketika Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan merilis data statistik tentang kasus infeksi COVID-19 untuk pertama kalinya pada Rabu (1/9/2021), pihaknya mengumumkan bahwa mereka telah mendeteksi delapan infeksi wabah corona dimana pasien semuanya sudah divaksinasi penuh dengan vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Selama konferensi pers yang digelar pada hari Rabu (1/9/2021), juru bicara CECC Taiwan, Chuang Jen-hsiang mengatakan bahwa 661.884 orang telah menerima kedua dosis vaksin COVID-19 sebelum tanggal 15 Agustus 2021.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 441.416 orang diantaranya telah menerima dua dosis vaksin COVID-19 AstraZeneca.
Chuang kemudian mengumumkan bahwa saat ini terdapat sebanyak 8 kasus infeksi corona lokal yang disebut dengan infeksi terobosan yang dikonfirmasi di Taiwan. Infeksi terobosan didefinisikan sebagai seseorang yang telah dites positif COVID-19 dalam selang waktu 14 hari atau lebih setelah mereka menyelesaikan semua dosis vaksin COVID-19 yang direkomendasikan.
Dari segi merek vaksin, kedelapannya telah menerima vaksin AstraZeneca. Chuang mengatakan, belum ada laporan kasus terobosan di antara mereka yang diinokulasi dengan vaksin Moderna.
Jumlah kasus infeksi terobosan terbesar dilaporkan pada kelompok individu yang berusia 18 hingga 49 tahun yakni sebanyak 6 kasus.
Lalu diikuti dengan 1 kasus di kategori usia penerima vaksin 50 hingga 64 tahun dan 1 kasus di usia pasien 65 tahun dan lebih tua.
Adapun infeksi terobosan corona yang dikonfirmasi di antara orang-orang yang telah mendapatkan 2 dosis vaksin corona selama kurang dari 14 hari, kelompok usia 18 hingga 49 tahun melaporkan sebanyak 4 kasus dan ada 1 kasus yang ditemukan di kategori usia 65 tahun dan lebih tua.
Sumber : 中天新聞, China Times
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan