Pasca dirilis ke publik, pemberian vaksin corona domestik Medigen atau yang disingkat MVC terus menuai sorotan.
Dalam konferensi pers baru-baru ini, pimpinan dari media lokal di Taiwan, Zhao Shaokang merilis pernyataan yang menarik perhatian netizen.
Zhao menekankan bahwa pekerja migran, anak muda, tenaga kerja asing dan tentara di Taiwan tidak boleh dipaksa untuk menerima vaksin Medigen.
Pemilihan vaksin corona yang hendak disuntikkan ke setiap individu di Taiwan adalah hak asasi manusia (HAM), dimana setiap individu diperbolehkan memilih sendiri vaksin yang ingin mereka dapatkan.
Apabila majikan memaksa para pekerja migran di Taiwan untuk hanya boleh mendapatkan vaksin Medigen sementara para pekerja migran ingin mendapatkan vaksin jenis lainnya, ini merupakan pelanggaran HAM.
Saat dimintai keterangan oleh wartawan TVBS News, Zhao mengatakan bahwa ia mendapati bukti bahwa sejumlah pekerja migran di Taiwan dipaksa oleh majikan hanya untuk mendapatkan suntikan vaksin Medigen.
Pada tanggal 29 Agustus 2021, Zhao mendapatkan SMS dari temannya yang berprofesi sebagai seorang arsitek di Taiwan. Teman Zhao saat itu diminta untuk membawa sejumlah pekerja migran untuk mendapatkan vaksinasi COVID-19.
Namun alangkah terkejutnya teman Zhao saat tiba di lokasi vaksinasi dimana sebagian besar penerima vaksin adalah pekerja migran yang dipaksa oleh majikan mereka hanya untuk mendapatkan vaksin Medigen.
Zhao menegaskan bahwa ia tidak menentang anjuran dari pemerintah Taiwan agar setiap individu segera mendapatkan perlindungan dari wabah corona melalui vaksinasi.
Namun yang ia sayangkan adalah pemaksaan kepada pekerja migran untuk hanya mendapatkan vaksin MVC dari majikan.
Zhao yang kesal atas pelanggaran HAM ini bahkan sampai memposting insiden ini ke media sosialnya dan meminta presiden Tsai Ing-Wen untuk turun tangan dalam menghadapi hal ini.
Ia juga mengimbau agar para pekerja migran yang mengalami pemaksaan oleh majikan untuk divaksin dengan vaksin Medigen untuk segera melaporkan hal ini kepada otoritas setempat, karena hal ini merupakan tindak kecurangan yang bertentangan dengan hak asasi manusia setiap individu di negeri Formosa.
Karena setiap individu di Taiwan termasuk pekerja migran dapat memilih vaksin corona yang mana yang ingin mereka terima tanpa paksaan atau desakan dari pihak mana pun, ungkap Zhao.
Sumber : 中時新聞網, TVBS NEWS, BBC
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan