Keluar dari lubang buaya, masuk ke kandang singa, pepatah ini sangat tepat dalam mengambarkan kejadian malang yang dialami oleh para pekerja migran kaburan yang dipaksa menjadi PSK di wilayah utara Taiwan.
Dilansir dari media CTSNews menyebutkan bahwa sejumlah pekerja migran kaburan dilaporkan dipaksa untuk melakukan tindakan ilegal oleh kelompok kriminal di Taiwan.
Pihak kepolisian kota Taipei menerima laporan mengenai sejumlah tenaga kerja wanita (TKW) yang dipaksa menjadi pekerja seks komersil (PSK) di wilayah bagian utara Taiwan.
Saat pihak berwenang menggerebek sebuah gedung di kota Zhongli pada tanggal 26 Agustus 2021, mereka berhasil menyelamatkan sebanyak 4 orang pekerja migran wanita yang diidentifikasi berasal dari Vietnam.
Polisi menerima informasi tentang sejumlah TKW yang dikendalikan oleh kelompok kriminal yang terdiri dari agensi, mucikari hingga pencari pelanggan di Taiwan.
Menurut penyelidikan pihak berwenang, kelompok kriminal ini menyediakan mucikari wanita yang bertugas untuk membujuk TKW kaburan untuk terlibat dalam bisnis prostitusi.
Selain itu ada pula agensi yang sengaja merekrut sejumlah pekerja migran yang melarikan diri untuk terjun dalam bisnis terlarang ini.
Saat polisi tiba di lokasi kejadian, tersangka mengunci pintu dan memaksa polisi untuk mendobrak pintu apartemen.
Tersangka yakni seorang wanita bermarga Zhuang diduga dipekerjakan oleh kelompok kriminal tersebut sebagai mucikari wanita yang juga bertugas untuk mengatur jam kerja TKW yang dipaksa menjadi PSK ini.
Menurut polisi, sejumlah pekerja migran kaburan ini juga mendapatkan tindak kekerasan oleh kelompok kriminal tersebut. Para TKW yang awalnya bekerja di pabrik-pabrik di Taiwan ini dijanjikan untuk mendapatkan upah NT$ 3.000 hingga NT$ 5.000 untuk setiap kali transaksi melayani pelanggan.
Namun kenyataannya mereka dibayar lebih rendah daripada bekerja di pabrik. Mereka dieksploitasi habis-habisan dan bahkan tidak diperdulikan saat sakit.
Xu Wenfeng, kepala tim deteksi dan pencegahan dari Kepolisian Wanita dan Anak kota Taipei, mengatakan, setelah melarikan diri, para pekerja migran wanita ini tidak memiliki cara untuk menghasilkan uang untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.
Anggota kelompok kriminal ini akan merekrut mereka dan mengendalikan mereka sebagai pekerja di bisnis prostitusi, ungkap Xu.
Xu mengimbau para pekerja migran di Taiwan untuk lebih hati-hati dan tidak memilih untuk menjadi pekerja kaburan.
Apabila mereka menemui masalah atau adanya tindak kekerasan maupun kecurangan dari majikan, maka pekerja migran dapat segera melaporkan hal ini kepada kementerian tenaga kerja (MOL) Taiwan atau menghubungi nomor 1955 untuk pengaduan.
Sumber : 華視新聞 CH52, CTSNews
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan