Sebanyak 3 orang tenaga kerja wanita (TKW) yang diidentifikasi sebagai pekerja migran yang berasal dari Thailand telah ditangkap pihak berwenang karena dicurigai melakukan bisnis prostitusi di wilayah Taiwan bagian selatan.
Penduduk di distrik Yongkang, Kota Tainan baru-baru ini memperhatikan sejumah TKW asing dan sejumlah besar pria yang mengunjungi apartemen.
Karena curiga bahwa para pekerja migran itu terlibat dalam bisnis prostitusi, mereka segera memberi tahu polisi distrik Yongkang.
Polisi mencurigai bahwa klien dibujuk ke apartemen oleh iklan online untuk layanan seksual dan mulai mengawasi gedung apartemen yang terletak di jalan Guoguang ke-7-No. 1, laporan media Liberty Times.
Pada hari Minggu (22/8/2021), petugas menggerebek apartemen tersebut dan langsung bertemu dengan seorang pria yang mencoba pergi yang mengaku baru saja melakukan transaksi dengan salah satu tersangka.
Saat petugas melanjutkan pencarian mereka, mereka menemukan bahwa tiga pekerja migran asal Thailand tinggal di kamar terpisah. Dua dari mereka menolak untuk membuka pintu kamar mereka.
Tak puny acara lain, aparat kepolisian pun segera mendobrak kamar-kamar tersebut dan berhasil mengamankan sejumlah barang bukti.
Dari lokasi kejadian, petugas menyita sejumlah besar kondom dan barang bukti lainnya.
Menurut penyelidikan polisi, ketiga wanita itu berusia antara 27 hingga 38 tahun dan telah memasuki Taiwan dengan menggunakan visa turis.
Mereka secara ilegal memperpanjang visa mereka dan tetap berada di negeri Formosa sejak awal pandemi corona.
Pihak kepolisian distrik Yongkang menegaskan, meski status waspada wabah COVID-19 telah diturunkan ke level 2, masyarakat tidak boleh berpuas diri.
Pihak berwenang memperingatkan tentang bisnis yang tidak bermoral yang meminta pelanggan online untuk terlibat dalam transaksi seksual terlarang.
Setelah diinterogasi oleh polisi, para wanita tersebut dipindahkan ke Badan Imigrasi Nasional (NIA) Taiwan cabang Tainan untuk menjalani tes cepat untuk virus corona dan ditahan karena mereka diselidiki telah melanggar Undang-Undang Pemeliharaan Ketertiban Sosial dan Undang-Undang Keimigrasian di wilayah negeri Formosa.
Polisi berjanji untuk memperluas penyelidikan mereka terhadap motel, gedung apartemen dan gedung sewaan, kos-kosan dan area tempat tinggal untuk mencegah lokasi-lokasi tersebut menjadi situs prostitusi ilegal dan potensi pelanggaran pencegahan epidemi COVID-19 yang kini menjadi perhatian utama pemerintah Taiwan.
Sumber : Liberty Times
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan