Misteri pembunuhan ibu dan anak di Subang mulai terkuak. Hal ini setelah polisi melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dari hasil olah TKP tersebut, ibu dan anak tersebut dihabisi di dalam kamar oleh pelaku. Selanjutnya, pelaku menyeret korban dari kamar ke kamar mandi.
Namun kemudian, pelaku kembali menyeret korban ke depan rumah dan kemudian dimasukkan dalam bagasi Alphard yang diparkir di garasai depan rumah. Selain itu, polisi juga mendapati sebuah balok kayu yang digunakan pelaku untuk menghabisi korban.
Kayu tersebut biasa digunakan untuk mencuci pakaian. Barang bukti tersebut disembunyikan oleh pelaku di gudang yang ditumpuk dengan barang-barang lainnya.
“Kami menemukan sejumlah barang bukti, salah satunya papan tempat mencuci bahu yang diperkirakan untuk digunakan untuk membunuh korban,” kata Kapolres Subang AKBP Sumarni, Rabu (18/8/2021).
Diketahui pula bahwa tidak ada kerusakan jendela maupun pintu di rumah korban. Polisi juga mendapati fakta bahwa tidak satupun barang berharga milik korban yang hilang.
“Dari hasil pemeriksaan kita, tidak ada pintu yang dirusak dan tidak ada barang yang hilang,” ungkap Sumarni seperti dikutip PojokSatu (Jawa Pos Group), Kamis (19/8/2021).
Penyidik Satreskrim Polres Subang juga sudah memeriksa dan memintai keterangan sejumlah saksi. Salah satunya adalah suami sekaligus ayah korban, Yosef Hidayah. “Masih memeriksa beberapa saksi termasuk suami korban. Barang bukti juga masih dikumpulkan,” kata Sumarni.
Sampai saat ini, pihaknya juga sudah mendapati sejumlah barang bukti. Salah satunya adalah sebuah kayu yang diduga digunakan pelaku untuk menghabisi ibu-anak tersebut. “Kita mengambil sidik jari, memeriksa bercak darah dan TKP,” ujar dia.
Kendati sudah memastikan bahwa ibu-anak tersebut korban pembunuhan, pihaknya masih belum mengetahui pasti motif pembunuhannya. Namun, mantan Kapolres kota Sukabumi ini meyakini akan segera bisa mengungkap kasus pembunuhan ini.
Sumber : Tribunnews, CNN Indonesia, Jawa Pos
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’