Insiden kebakaran dahsyat dilaporkan terjadi di sebuah restoran di Taipei, wilayah bagian utara Taiwan.
Kebakaran terjadi pada Jumat (20/8/2021) pagi di sebuah restoran yang menawarkan peluang kerja bagi para pemuda Hong Kong yang telah melarikan diri ke Taiwan untuk menghindari tindakan keras terhadap pengunjuk rasa dari otoritas China.
Menurut pemadam kebakaran kota Taipei untungnya tidak ada cedera yang dilaporkan dalam insiden ini.
Sekitar 41 petugas pemadam kebakaran dan lebih dari selusin mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk memadamkan api yang terjadi sekitar pukul 4 pagi di Aegis, yang merupakan nama restoran yang terletak di sebuah gang di jalan Xinsheng Selatan.
Menurut pemadam kebakaran kobaran api dapat dipadamkan pada pukul 04.12 pagi hari Jumat (20/8/2021).
Berdasarkan penyelidikan awal, polisi mengatakan rekaman yang diambil dari kamera keamanan pinggir jalan tidak mengungkapkan aktivitas mencurigakan di sekitar restoran sebelum kebakaran terjadi.
Hingga berita ini diturunkan, pihak berwenang masih menyelidiki penyebab insiden kebakaran tersebut.
Operator restoran memposting di halaman Facebook-nya pada hari Jumat (20/8/2021) bahwa kebakaran tersebut menyebabkan kerusakan dan kerugian besar.
“Mesin, barang, furnitur, dan bahan makanan semuanya musnah dalam peristiwa kebakaran ini yang menyebabkan kerugian besar,” katanya, seraya mencatat bahwa bisnisnya akan dihentikan sementara hingga pemberitahuan lebih lanjut.
Restoran Aegis dibuka pada bulan April tahun lalu oleh Daniel Wong Kwok-tung, seorang pengacara dan politisi Hong Kong yang memberikan layanan hukum gratis kepada para demonstran yang ditangkap selama protes di Hong Kong tahun 2019 silam.
Aksi protes itu awalnya berlangsung secara damai, yang kemudian berubah menjadi destruktif dan dipenuhi dengan aksi kekerasan, dipicu oleh proposal untuk mengadopsi RUU ekstradisi, yang akan memungkinkan tersangka kejahatan yang ditangkap di Hong Kong, Makau dan Taiwan dikirim ke China untuk diadili. RUU itu kemudian ditarik oleh pemerintah Hong Kong.
Pemerintah China, walau bagaimanapun, kemudian memberlakukan undang-undang keamanan nasional di negara bekas jajahan Inggris yang kembali ke kedaulatan China pada tahun 1997 lalu, dengan alasan perlu untuk memulihkan ketertiban umum.
Hal itu semakin memicu ketakutan akan erosi kebebasan yang telah dinikmati orang-orang Hong Kong selama bertahun-tahun di bawah kebijakan Satu Negara Dua Sistem dan menyebabkan lebih banyak orang Hong Kong meninggalkan wilayah itu untuk menetap di tempat-tempat lain seperti Taiwan.
Sumber : 自由時報電子報, 華視新聞 CH52
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan