Selain ada hikmah yang bisa diambil dari bencana pandemi covid ini, ternyata ada banyak ketamakan yang bermain.
Orang-orang bebal itu tidak pernah mau belajar dan mengambil hikmah dari pandemi ini. Padahal jelas sekali nyawa manusia pergi satu per satu. Nyata sekali tak ada manusia yang kekal.
Kematian adalah fakta yang aksiomatis, tak perlu bukti kebenarannya karena benar dengan sendirinya.
Maka dengan ini, manusia bisa menangkap dan mengambil tindakan bijak bagaimana seharusnya menyikapi hidup yang sementara ini.
Salah satu kejadian yang termasuk diduga kecurangan atau ketamakan menjelang hari kemerdekaan adalah soal Paskibraka yang diduga seorang siswi yang berhak malah dicovidkan sehingga batal ke Istana.
Seorang siswi dari anak petani yang bernama Kristina dari perwakilan Sulawesi Barat begitu sedih. Ia terpaksa dicoret sebagai salah satu Paskibraka pada HUT ke-76 RI, 17 Agustus 2021, mendatang.
Kristina, seorang siswi yang berasal dari Mamuju ini diduga keras sengaja digagalkan untuk berangkat ke Istana Negara melalui rekayasa hasil tes Swab PCR yang dilakukan Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Sulawesi Barat (Sulbar) pada Sabtu (24/7/2021), pekan lalu.
Jika ini terbukti ada kecurangan sungguh bobrok orang-orang itu. Anak-anak yang seharusnya diajarkan kejujuran, malah diperlihatkan tindakan curang.
Itulah kenapa kasus korupsi tak pernah bisa redup. Dari tindakan-tindakan curang seperti itu akan menjadi virus yang berbahaya, penularannya akan lama menetap di dalam benak manusia.
Lebih berbahaya dari virus covid-19 ini dan terbawa bisa hingga sampai seumur hidup, amat sangat berbahaya.
Bahkan hal itu bisa merobohkan bangunan kemajuan bangsa ini. Karena perilaku itu bisa menjadi celah negara dijajah kembali. Ingat, negara mudah dijajah karena banyaknya pengkhianat dan pelaku curang dalam birokrasi.
Kristina mengeluhkan keanehan peristiwa ini, jiwanya bisa tersiksa. Bagaimana tidak, ketika ia sudah mengikuti seleksi dan ujian berat dalam proses perekrutan Paskibraka, lalu tiba-tiba dicovidkan agar tidak jadi berangkat ke Istana, maka sungguh remuk sesak mentalnya.
Semoga Kristina tetap tabah menghadapi insiden ini sambil terus memperjuangkan hak-haknya.
Sumber : SUARA RAKYAT, tvOneNews
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’