Warga Kabupaten Sumedang geger dengan ditemukannya sesosok mayat bayi dalam kaleng bekas biskuit.
Mayat bayi itu ditemukan di tempat pembuangan sampah atau tepatnya di antara aliran Sungai Cipeles dan Jalan Raya Cirebon-Sumedang, Senin (9/8) sore.
Berdasarkan informasi warga, mayat bayi itu pertama kali ditemukan oleh seorang pemulung.
Dikutip dari Kompas.com, Kapolsek Sumedang Selatan Kompol Bony Yuniar AA mengatakan, janin berjenis kelamin perempuan itu memiliki berat 1 kg dengan panjang 36 sentimeter.
Diduga bayi berusia 7 bulan itu sengaja dibuang oleh pelaku setelah melalui proses melahirkan normal.
Bayi itu pertama kali ditemukan oleh Encah (45 tahun), seorang pemulung asal Dusun Margamulya.
Encah menemukan janin tersebut saat ia sedang memilah sampah di tempat pembuangan sampah.
Di lokasi itu, Encah awalnya melihat kantong keresek berwarna hitam berukuran lumayan besar.
Setelah kantong tersebut dibuka, ia menemukan kaleng biskuit yang terbungkus rapi oleh lakban. Penasaran, Encah lalu membukannya dan ditemukan mayat bayi tersebut.
“Setelah keresek hitam itu dibuka, ditemukan adanya kaleng biskuit yang terbungkus rapi oleh lakban. Karena penasaran, ia membuka kaleng tersebut.”
“Saat itu, Encah kaget karena ternyata isinya adalah janin,” tutur Bony, kepada sejumlah wartawan di Mapolsek Sumedang Selatan, Senin malam.
Hal senada disampaikan oleh saksi lainnya di lokasi kejadian bernama Rudi (35 tahun).
Kedua saksi ini kemudian melaporkan temuan itu ke ketua RW setempat hingga laporan masuk ke kantor polisi. Janin tersebut kemudian dibawa ke Puskesmas Sumedang Selatan.
Hingga saat ini polisi telah mengumpulkan sejumlah barang bukti, memeriksa 5 orang saksi dan mengumpulkan data-data dari klinik persalinan di sekitar lokasi kejadian terkait kasus pembuangan bayi.
Adapun janin yang ditemukan telah dimakamkan oleh pihak berwenang.
Sumber : Tribunnews, tvOneNews
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’