Seorang pria menikam 10 orang di kereta komuter berkecepatan tinggi di Tokyo, Jepang.
Tersangka yang berhasil ditangkap mengatakan bahwa aksi itu dilakukannya untuk membunuh para wanita yang tampak bahagia.
Serangan itu terjadi di jalur Kereta Listrik Odakyu pada Jumat (7/8/2021) malam di pinggiran barat daya Tokyo, Setagaya. Sepuluh orang penumpang terluka akibat ditikam dengan pisau oleh pelaku.
“Saya ingin membunuh wanita yang tampak bahagia selama enam tahun terakhir. Siapa pun boleh,” kata Yusuke Tsushima, (36 tahun), menurut laporan media Jepang mengutip sumber polisi.
Tsushima lebih lanjut dikutip mengatakan bahwa ia telah memilih kereta api cepat Odakyu Electric Railway karena penumpang tidak memiliki ruang untuk melarikan diri karena periode waktu yang lebih lama antara perhentian.
Menurut laporan, Tsushima dicurigai mengutil dari toko kelontong Tokyo dan seorang pekerja toko wanita memberi tahu polisi. Pria itu dikutip mengatakan kepada polisi bahwa dia awalnya ingin kembali ke toko dan membunuh stafnya, tetapi karena toko itu tutup, dia memutuskan untuk membunuh orang di kereta.
Diwartakan RT, Tsushima didakwa dengan percobaan pembunuhan seorang mahasiswi berusia 20 tahun, yang berada dalam kondisi kritis setelah mengalami banyak luka di punggung dan dadanya.
Penumpang lain, empat wanita dan lima pria, juga dikabarkan terluka dalam serangan itu.
Setelah melarikan diri dari TKP, Tsushima ditangkap malam itu di sebuah toko serba ada, kata polisi seperti dikutip.
Seorang pegawai toko menelepon polisi, mengatakan bahwa pria itu mengatakan kepadanya bahwa dia “lelah melarikan diri,” demikian dilaporkan Kyodo News.
Polisi menyita pisau koki sepanjang 20 cm, wadah berisi minyak goreng, dan korek api dari dalam kereta.
Penyerang dilaporkan ingin menggunakan minyak untuk menyalakan api di kereta, tetapi gagal melakukannya.
Jepang telah melihat insiden serupa di masa lalu. Pada 2018, seorang pria membunuh seorang penumpang dan melukai dua lainnya di atas kereta peluru yang melakukan perjalanan dari Tokyo ke Osaka.
Pada 2015, seorang penumpang membakar dirinya sendiri saat mengendarai kereta berkecepatan tinggi, membunuh dirinya sendiri dan orang lain.
Lebih dari 20 orang terluka saat mencoba melarikan diri dari mobil yang dipenuhi asap.
Sumber : Reuters, Ruptly, Kyodo News
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!