Kasus video viralnya pasien terpapar covid-19 yang diikat dan dipukuli warga di Kabupaten Toba, Sumatera Utara disebut karena berusaha merangkul warga sekitar termasuk bidan desa yang hendak memeriksa kesehatannya.
Bupati Toba Poltak Sitorus, Kapolres Toba dan Polda Sumatera Utara mendatangi langsung Desa Pardomuan lokasi terjadinya dugaan penganiayaan di dalam video yang viral untuk mencari tahu kronologis dan keterangan dari pihak warga serta Kepala Desa.
Kepala Desa menyebut bahwa awalnya mereka membawa pasien covid-19 yang juga merupakan warga mereka untuk dilakukan isolasi mandiri (isoman) sesuai dengan arahan dari dinas kesehatan dan satgas covid-19 pemerintah Kabupaten Toba.
Namun tak berapa lama pasien yang dilaporkan positif terinfeksi wabah corona itu malah keluar dari lokasi isolasinya.
Saat keluar, pasien berusaha menemui dan merangkul warga lainnya sehingga warga merasa khawatir akan penyebaran penyakit mematikan itu.
Bahkan pasien positif covid-19 itu juga disebut berusaha merangkul dan mengejar istri serta anaknya.
Seorang bidan desa yang hendak memeriksa kesehatannya juga hendak dirangkul dan membuat warga desa Pardomunan merasa tidak nyaman.
Kepala Desa yang mengetahui kejadian itu langsung menuju lokasi dan melihat warga sudah mengamankan pasien dengan kakinya diikat menunggu kedatangan tim satgas kabupaten.
Sementara itu, petugas kepolisian setempat menyebut bahwa warga tidak ada memiliki niatan untuk melakukan kekerasan atau penganiayaan kepada selamat.
Warga berusaha mengamankan pasien yang terpapar dan semuanya sudah dengan prosedur penanganan covid-19.
Keluarga juga telah membantah bahwa pasien mengalami gangguan kejiwaan dan keluarga telah melaporkan tindak kekerasan tersebut ke pihak kepolisian.
Sumber : KOMPASTV
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’