Kebakaran yang terjadi di Kantor Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM), Jalan Percetakan Negara, Johar Baru, Jakarta Pusat pada Minggu (18/7/2021) malam berhasil dipadamkan selama tiga jam.
Kepala Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Jakarta Pusat, Asril Rizal, mengatakan kebakaran tersebut terjadi di lantai 1 salah satu gedung dengan luasa 200 meter persegi.
“Kerugian ditaksir Rp600 juta dengan luas area 8×25 meter atau 200 meter persegi,” kata Asril dikutip ANTARA, Senin (19/7/2021).
1. Kebakaran disebabkan korsleting listrik
Asril menjelaskan bahwa kebakaran diduga terjadi akibat korsleting listrik. Kronologi kebakaran dimulai ketika Kantor BPOM sedang ada perbaikan panel di Gedung Lorong F Timur dan F Barat.
“Ketika menaikkan MCB, timbul ledakan. Petugas keamanan BPOM ingin melakukan pemadaman karena asap yang ditimbulkan pekat. Petugas kewalahan melakukan pemadaman,” kata Asril.
2. Damkar Jakarta Pusat sudah melakukan proses pendinginan gedung
Sebelumnya, Perwira Piket Damkar Jakarta Pusat, Achmad Saiful Kahfi, menjelaskan kebakaran berhasil dipadamkan pada pukul 22.50 WIB.
Damkar Jakarta Pusat telah melakukan proses pendinginan pada pukul 23.00 WIB setelah lantai 1 Gedung F di area Kantor BPOM dilalap si jago merah sejak pukul 21.30 WIB.
3. Tidak ada korban jiwa dalam kebakaran Gedung BPOM
Saiful menerangkan luas lantai 1 gedung yang terbakar diperkirakan berukuran 8×25 meter. Tidak ada korban dalam peristiwa ini.
Hanya saja, menurut Saiful, peralatan kantor mulai dari komputer hingga kertas-kertas banyak yang terbakar.
Saat ini, kata Saiful, penanganan kebakaran dalam situasi pembuangan asap. Damkar Jakarta Pusat mengerahkan 17 unit mobil pemadam kebakaran.
Sebanyak 75 personel pemadam kebakaran gabungan diterjunkan guna menjinakkan kobaran api.
Sumber : Tribunnews.com, detikcom, Antara
Berita Terkait
11 Orang Pendaki Meninggal Dunia Akibat Erupsi Gunung Marapi
Bahasa Indonesia Jadi Bahasa Resmi di UNESCO
Pria Tewas Ditikam Setelah Berkelahi dengan Teman Sekamarnya karena Tidak Mengucapkan ‘Terima Kasih’