Sebanyak 9 orang pekerja dilaporkan menjadi korban dalam insiden ledakan bus yang terjadi di Pakistan.
Insiden ini terjadi di distrik Kohistan, provinsi Khyber Pakhtunkhwa, pada hari Rabu (14/7/2021) dan para korban diidentifikasi sebagai warga negara China.
Dilaporkan DW.com, bus itu sedang mengantar pekerja konstruksi China dan Pakistan yang bekerja di proyek hydropower. Ada juga dua tentara Pakistan dan dua warga lokal yang tewas.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) berkata ledakan itu terjadi karena kebocoran gas dan bukan serangan militan. Akan tetapi, pihak Kedutaan Besar China menilai ada serangan bom.
“Sebuah proyek perusahaan China mengalami serangan yang menyebabkan kematian warga-warga China,” ujar pernyataan Kedubes China di Pakistan.
Pihak China meminta agar pemerintah Pakistan memberikan “hukuman berat” kepada pihak penyerang.
Investigasi sedang berlangsung, dan Kementerian Luar Negeri berpesan kepada Pakistan agar melakukan investigasi, serta dengan tulus melindungi keselamatan personal, institusi, dan proyek-proyek China.
China juga meminta agar perusahaan-perusahaan dari negara mereka untuk memperkuat prosedur-prosedur keamanan di Pakistan usai insiden ledakan ini.
Hingga kini belum ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab. Namun sebelumnya militan yang terkait Taliban juga pernah menarget kepentingan-kepentingan China di Pakistan.
Proyek ini merupakan bagian dari China-Pakistan Economic Corridor (CPEC). Total proyek hydroelectric tersebut mencapai sekitar Rp 900 triliun.
Sumber : CGTN, DW, South China Morning Post
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!