Pusat Komando Epidemi Sentral (CECC) Taiwan telah mengumumkan bahwa pembatasan epidemi skala 3 yang berlaku secara nasional di Taiwan telah diperpanjang hingga tanggal 26 Juli 2021 mendatang.
Di bawah aturan pembatasan kegiatan sosial di bawah level 3, aktivitas di panti pijat masih dilarang untuk dioperasikan oleh pemerintah Taiwan.
Akan tetapi media東森新聞 CH51 melaporkan terdapat panti pijat Thailand yang nekat membuka usaha bisnisnya di tengah pembatasan epidemi level 3 di Taiwan.
Meskipun CECC Taiwan telah mengizinkan pelonggaran aturan pembatasan epidemi di Taiwan, akan tetapi ada sejumlah aktivitas yang dilarang karena khawatir dapat berdampak pada penyebaran wabah corona.
Akan tetapi pada pelonggaran aturan pembatasan aktivitas sosial di Taiwan, CECC Taiwan menegaskan bahwa pihaknya masih melarang pemilik panti pijat untuk beroperasi atau menerima pelanggan.
Dilansir dari media三立LIVE新聞 menyebutkan, sebuah panti pijat Thailand yang terletak di Kotapraja Xinyuan, Kabupaten Pingtung dirazia petugas berwenang.
Ketika petugas dari Kantor Polisi Xinglong dari Satuan Kepolisian Donggang berpatroli di area sekitar panti pijat tersebut pada pagi hari di tanggal 11 Juli 2021 lalu, mereka menemukan tiga orang berada di luar toko.
Sejumlah pria tampak berkumpul di depan panti pijat dan polisi menemukan bahwa panti pijat itu beroperasi secara ilegal.
Saat polisi melakukan razia, mereka menemukan di ruang toko bahwa seorang wanita Taiwan yang bermarga Chen sedang memijat pria bahkan tanpa menggunakan masker.
Chen mengaku cukup kaget saat diciduk polisi dalam kondisi telanjang dada. Polisi langsung mengeluarkan surat perintah denda atas pelanggaran epidemi COVID-19 dan mengirimkannya ke Biro Kesehatan Kabupaten Pingtung untuk menjatuhkan denda berat kepada mereka.
Sekitar pukul 01.40 dini hari Minggu (11/7/2021), ketika petugas dari Kantor Polisi Xinglong sedang berpatroli dan melewati panti pijat tersebut mereka menemukan bahwa ada anak muda berkumpul di luar toko.
Ketika polisi turun dari mobil dan mencoba membujuk anak-anak muda untuk pergi, mereka menemukan bahwa ada perilaku bisnis ilegal di panti pijat tersebut.
Saat diciduk polisi, Chen mengaku hanya membantu teman yang mengalami nyeri sendi dan keseleo sehingga ia pun menawarkan terapi pijat kepadanya.
Sesuai dengan ketentuan yang relevan dari Undang-Undang tentang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular, sebuah laporan dikeluarkan dan surat denda yang dikirim ke Biro Kesehatan Pemerintah Kabupaten Pingtung atas insiden ini.
Lin Wenyu, sub-direktur Polisi Donggang, mendesak para pelaku bisnis untuk mematuhi aturan pembatasan epidemi pada level 3 yang berlaku secara nasional di Taiwan.
Adapun tempat rekreasi dan hiburan seperti panti pijat masih tidak diizinkan untuk beroperasi dan pelanggar akan dijatuhi denda serius.
Sumber : 三立LIVE新聞, 東森新聞 CH51
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan