Kebakaran besar melanda sebuah pabrik makanan di Bangladesh hingga menewaskan sedikitnya 52 orang yang terjebak di sebuah ruangan pada Jumat (9/7).
Menyadur NDTV pada hari Sabtu (10/7/2021), kebakaran tersebut terjadi di sebuah pabrik makanan bernama Inferno pada Jumat (9/7/2021).
Petugas pemadam kebakaran awalnya hanya menemukan tiga orang tewas, namun secara dramatis menemukan 49 korban tewas terpanggang di sebuah ruangan di lantai tiga pabrik tersebut.
“Para pekerja tidak bisa pergi ke atap karena pintu keluar menuju tangga digembok. Mereka tidak bisa turun karena lantai bawah sudah dilalap api.” jelas Debashish Bardhan, juru bicara dinas pemadam kebakaran.
Para korban tewas tersebut kemudian dilarikan ke rumah sakit untuk dilakukan penyelidikan lebih lanjut.
Selain korban tewas, lebih dari 30 orang terluka dan beberapa orang melompat dari lantai atas saat api melalap gedung enam lantai itu, kata inspektur polisi Sheikh Kabirul Islam.
Petugas pemadam kebakaran menggunakan tali menyelamatkan 25 orang dari atap pabrik yang membuat mie, jus buah dan permen tersebut.
“Setelah api dapat dikendalikan, kami akan melakukan operasi pencarian dan penyelamatan. Kemudian kami dapat memastikan adanya korban lebih lanjut,” kata Bardhan kepada AFP.
Kepala pemadam kebakaran Dhaka Dinu Moni Sharma Sharma mengatakan kobaran api terjadi karena bahan kimia dan plastik yang sangat mudah terbakar.
Mohammad Saiful, seorang pekerja pabrik yang menyelamatkan diri, mengatakan puluhan orang berada di dalam ketika api muncul.
“Di lantai tiga, gerbang di kedua tangga ditutup. Rekan lain mengatakan ada 48 orang di dalam. Saya tidak tahu apa yang terjadi pada mereka,” kata Saiful.
Mamun, seorang pekerja, mengatakan dia dan 13 rekannya berlari ke atap setelah kebakaran terjadi di lantai dasar dan asap hitam dengan cepat mencekik seluruh pabrik.
Mamun menceritakan bagaimana mereka bisa selamatkan hanya dengan menggunakan seutas tali yang diikatkan untuk turun dari atap.
Para kerabat pekerja di pabrik tersebut saat ini masih khawatir dan bertanya-tanya dimana keberadaan dan kondisinya saat ini.
Pakhi Begum (50 tahun) mengatakan dia sudah mencari ke setiap rumah sakit setempat dan tidak menemukan putranya. “Dia tidak ada di sana. Saya khawatir dia sudah mati,” katanya kepada AFP.
Kebakaran di pabrik Inferno tersebut adalah kasus terbaru yang menodai catatan keselamatan kerja industri Bangladesh.
Sebelumnya pada Kamis sore waktu setempat juga terjadi kebakaran di pabrik Makanan dan Minuman Hashem di Rupganj, sebuah kota industri di luar Dhaka.
Kemudian pada Februari 2019, setidaknya 70 orang tewas ketika kobaran api melalap sebuah apartemen di Dhaka, tempat penyimpanan bahan kimia ilegal.
Dan kasus kebakaran terbesar di negara tersebut terjadi pada tahun 2013 dimana Rana Plaza terbakar dan menewaskan lebih dari 1.100 orang.
Sumber : Al Jazeera English, Global News, NDTV, AFP
Berita Terkait
Wabah Pneumonia di China: Rumah Sakit Penuh
Topan Khanun Tiba, Warga Korea Utara Diminta Utamakan Jaga Foto Kim Jong Un
Taiwan Mempertimbangkan Untuk Mempekerjakan Lebih Banyak Pekerja Filipina Sampai Menawarkan Tempat Tinggal Permanen!