Setelah beberapa hari diabaikan, pihak pemerintah kabupaten Changhua akhirnya menggelar prosesi pemakaman bagi seorang pengasuh migran yang diidentifikasi berasal dari Indonesia yang meninggal dalam kebakaran di hotel karantina di daerah Changhua, menurut laporan media lokal Taiwan pada hari Sabtu (3/7/2021).
Wanita berusia 40-an tahun itu adalah satu dari empat orang yang tewas saat kobaran api menyebar ke sebuah gedung di Kota Changhua pada Rabu (30/6/2021) malam.
Korban lainnya adalah seorang petugas pemadam kebakaran, seorang pengkhotbah yang bekerja di desa adat, dan seorang pria yang baru saja kembali dari luar negeri.
Menurut keterangan para tamu yang berada di hotel karantina itu, mereka telah diberitahu untuk tetap berada di dalam hotel meskipun kobaran api mulai menjalar ke atas dari lantai bawah.
Jenazah pekerja migran Indonesia (PMI) itu telah dipindahkan ke kamar mayat, tetapi dilaporkan tidak ada yang memperhatikan sampai seorang politisi lokal terlibat, laporan media CNANews.
Wu Wei-ta, anggota Dewan Kabupaten Changhua untuk Partai Kekuatan Baru (NPP), menghubungi beberapa instansi sebelum akhirnya berhasil mendirikan aula berkabung untuk memperingati kematian TKI tersebut.
Wu mengatakan dia pertama kali menghubungi Pemerintah Kabupaten Changhua, tetapi tidak ada yang bisa memberi informasi tentang tenaga kerja wanita (TKW) migran yang meninggal dalam insiden itu.
Pada hari Jumat (2/7/2021), dia akhirnya menemukan operator pemakaman yang tahu dimana mayat TKW tersebut, sementara kantor perwakilan Indonesia (KDEI) di Taipei juga ikut membantunya.
Menurut laporan media CNANews menyebutkan, bahwa PMI tersebut telah terinfeksi COVID-19 selama wabah corona merebak di rumah sakit Changhua.
TKI tersebut telah dinyatakan pulih, dia kemudian dikirim ke hotel karantina di Changhua untuk menghabiskan periode pemantauan kesehatan diri yang berlangsung dari tanggal 29 Juni hingga 5 Juli 2021.
Wu berkata bahwa dia dapat memahami penderitaan TKI tersebut karena Wu telah menghabiskan beberapa waktu di luar negeri sebagai mahasiswa asing.
Lebih lanjut Wu mengatakan bahwa dia dapat membayangkan jika sesuatu terjadi padanya saat berada di luar negeri, bagaimana dia akan berbaring sendirian dan tidak dirawat di kamar mayat.
Oleh karena itu, ia merasa tergerak hatinya untuk menggelar proses pemakaman bagi pengasuh migran asal Indonesia yang tewas dalam musibah kebakaran ini.
Sumber : CTITV NEWS, CNANews, TVBS NEWS
Berita Terkait
GANAS: PMA harus berani lapor jika dapat perlakuan tidak pantas dari majikan
WDA: PMA hanya boleh kirim uang lewat lembaga remitansi resmi untuk hindari penipuan
Taifun Gaemi sebabkan 10 kematian, 2 hilang, dan 904 orang terluka di Taiwan